Mohon tunggu...
Dayan Hakim
Dayan Hakim Mohon Tunggu... Dosen - persistance endurance perseverance

do the best GOD do the rest

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Evaluasi Kinerja Saham Terbaik 2020

12 Januari 2021   16:05 Diperbarui: 12 Januari 2021   16:08 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Hasil perhitungan Jensen Alpha ratio sebesar 7,19 menunjukkan tanggapan positif market terhadap corporate action yang dilakukan sepanjang tahun 2020. 

Beberapa corporate action tersebut adalah penandatanganan MOU bersama PT Angkasa Pura I (Persero) untuk pembangunan Bandara Internasional Kediri tanggal 10 Maret 2020 dengan investasi sebesar 6-9 triliun rupiah. 

Selain itu perusahaan melebarkan bisnisnya ke pembangunan jalan tol dengan pembentukan cucu usaha PT Surya Kertaagung Toll (SKT) tanggal 6 November 2020. Modal dasar perusahaan jalan tol ini sebesar Rp 1,2 triliun.

Hasil perhitungan expected return dengan APT diperoleh 6,13 menunjukkan bahwa kinerja GGRM memang sangat baik. Namun bila dibandingkan dengan harga saham tanggal 4 Januari 2021 sebesar 41.000 menunjukkan bahwa saham GGRM masih terlalu tinggi sebesar 4.360.

Kedua adalah BBCA. Harga saham BBCA per 30 Desember 2019 sebesar 33.425 dan per 30 Desember 2020 sebesar 33.850 dan sempat turun mencapai 23.935 sehingga diperoleh return dengan SIM sebesar 10,32. 

Nilai tertinggi nomor 2 untuk capaian return di LQ30. Meskipun kinerja perusahaan semester 1 menurun sehingga tanggal 24 Maret 2020 Fitch Turunkan Peringkat BCA dan BCA Finance Akibat Pelemahan Lingkungan Operasi. 

Namun tanggal 26 October 2020 manajemen melaporkan perolehan laba pada kuartal III-2020 atau 9 bulan tahun ini turun 4,2% menjadi Rp 20,04 triliun. 

Pada periode yang sama tahun lalu BCA membukukan laba bersih Rp 20,9 triliun. "Pencadangan Rp 9,1 triliun, naik dari sebelumnya Rp 5,6 triliun atau 160,6% secara year on year sejalan dengan penurunan risiko kualitas kredit,".

Dengan stdev 2.711 menunjukkan bahwa naik turun saham BBCA dapat mencapai Rp2.711,- sedangkan nilai beta 4,4 menunjukan risiko yang relative besar mengingat risiko kredit macet dunia usaha akibat pandemic. 

Sehubungan dengan hal tersebut manajemen berupaya menunjukkan bahwa BBCA siap menghadapinya. Misalnya BBCA sudah memulai trial digital operation pada bulan Juni 2020. BCA juga berhasil naik di posisi pertama Top 10 Most Strongest Brands tahun 2020. menurut Bank Finance Banking 500 tanggal 26 Oktober 2020.

Hasil perhitungan expected return dengan CAPM diperoleh 20,03 terkonfirmasi dengan Jensen Alpha Ratio 7,19 menunjukkan bahwa market berharap dengan berinvestasi dalam saham BBCA dapat memberi keuntungan yang baik. Hal ini ditunjukan sebagai reaksi positif atas corporate action yang dilakukan misalnya tanggal 4 Desember 2020 Kerjasama Sindikasi BCA Syariah Berikan Pembiayaan 200 Miliar untuk PLN. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun