Mohon tunggu...
Dody Kasman
Dody Kasman Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Biasa

Wong Ndeso yang bukan siapa-siapa. Twitter : @Dody_Kasman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ibu Ani dalam Kenangan Seorang Kompasianer "Ndeso"

3 Juni 2019   13:11 Diperbarui: 3 Juni 2019   19:51 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Ani menyapa kami dari jauh saat mendampingi Istri PM Australia di Istana Bogor (5/7/2013) - dokpri

Saat itu "Tongsis" (Tongkat Narsis), yang masih disebut monopod, baru mulai dikenal penggemar fotografi mobile. Seingat saya, seorang Instagramer Iphonesia memberikan "Tongsis"nya sebagai hadiah ulang tahun untuk Ibu Ani. Semakin istimewalah Kopdar Istura Perdana tersebut bagi kami sebab dilaksanakan sehari sebelum ulang tahun Bu Ani yang ke 61.

Meskipun saat itu saya bersama 19 orang pegiat media sosial lebih fokus di kegiatan diskusi sosial media dengan Pak SBY, namun saya bisa merasakan kebahagiaan rekan-rekan Instagramers yang bisa leluasa berburu foto bersama Ibu Negara. Alhamdulillah, di sela-sela kegiatan setengah hari itu kami masih bisa bertemu dengan Ibu Ani walaupun hanya sebentar. Meski sebentar dapat saya rasakan kehangatan sapaan dan senyumannya, serasa seorang ibu sedang menyambut kedatangan putra-putrinya sendiri.

Momen spesial hari itu masih berlanjut malam harinya. Seluruh peserta Kopdar diundang untuk menghadiri jamuan makan malam bersama Pak SBY dan Ibu Ani. Lagi-lagi ini adalah pengalaman luar biasa untuk "wong ndeso" seperti saya yang biasa makan di warung kecil pinggir jalan. Akhirnya saya bisa makan malam di Istana dengan Presiden dan Ibu Negara, di tempat yang sama tanpa sekat dan dengan hidangan yang sama pula.

 Momen istimewa kembali kami dapatkan saat foto bersama Pak SBY dan Ibu Ani di depan teras Istana Bogor sebagai penutup seluruh rangkaian acara hari itu. Malam itu Pak SBY dan Bu Ani menyampaikan terima kasih atas kedatangan kami sembari mengucapkan selamat malam dan selamat sampai ke tempat asal masing-masing.

Kenang-kenangan Buku
Kenang-kenangan Buku "Ani Yudhoyono - Kepak Sayap Putri Prajurit"
Sebagai kenang-kenangan, kami mendapatkan satu goody bag berlogo Istana Kepresidenan berisi beberapa souvenir. Ada buku tentang Pak SBY yang ditulis Dino Patti Djalal berjudul "Harus Bisa!" dan CD berisi lagu-lagu karya Pak SBY. Dan satu lagi buku biografi "Ani Yudhoyono, Kepak Sayap Putri Prajurit" yang ditulis Alberthiene Endah. Buku yang saat ini menjadi semakin spesial dan sedang banyak dicari. Alhamdulillah saya bisa mendapatkannya lebih dulu dan telah rampung membacanya.

Enam bulan kemudian, tepatnya 17 Januari 2014 saya kembali mendapat undangan untuk menghadiri launching buku karya Pak SBY yang berjudul "Selalu Ada Pilihan." Kali ini bukan di Istana, tapi di Assembly Hall Jakarta Convention Centre. Artikel tentang kisah menghadiri undangan spesial ini saya tulis di Kompasiana (23/1/2014) berjudul "Ketika Kompasianer Ndeso Hadiri Launching Buku Pak SBY."

Momen ketika menghadiri launching buku Pak SBY
Momen ketika menghadiri launching buku Pak SBY "Selalu Ada Pilihan"

Meskipun tak bisa seakrab saat Kopdar Istura di Istana Bogor, ada momen spesial saat itu yang kini, sepeninggal Ibu Ani, menjadi semakin dikenang. Malam itu lagu "Malam Sunyi di Cipaganti" dinyanyikan oleh penyanyi Lala Karmela dengan iringan gitaris Tohpati. Lagu yang sebelumnya pernah saya dengar dan jumpai di YouTube tapi tak seberapa saya hiraukan siapa penciptanya.

Baru malam itu saya tahu jika lagu romantis, sendu mendayu-dayu itu ternyataan ciptaan Pak SBY untuk mengenang masa lalunya bersama Ibu Ani saat bertugas di Bandung. Belakangan lagu ini kembali viral. Setidaknya lagu ini menggambarkan sisi romantis Pak SBY dibalik sosoknya sebagai militer yang gagah dan tegas. Terlebih setelah kita semua menjadi saksi keharmonisan dan kemesraan mereka berdua serta betapa setianya Pak SBY mendampingi Ibu Ani hingga akhir hayat.

Demikian sekelumit kenangan saya dengan Ibu Ani dan Pak SBY beberapa tahun silam. Mungkin bagi sebagian orang, pengalaman semacam itu  tak terlalu istimewa bahkan biasa-biasa saja. Tapi bagi saya yang hanya orang desa, jauh dari Ibu kota, pengalaman tersebut teramat sangat istimewa dan sangat saya syukuri.

Pengalaman diundang Pak SBY yang ketika itu masih menjabat sebagai Presiden ke-6 Republik Indonesia. Pengalaman bertemu Ibu Ani yang saat itu adalah Ibu Negara pendamping Presiden SBY. Pengalaman yang tak mungkin bisa berulang sampai kapanpun. Pengalaman berharga yang akan menjadi warisan cerita untuk anak cucu saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun