Kita saksikan cerobong-cerobong asap mengepul diatas langit tandus, laut tandus, hutan tandus, sumber-sumber mineral
dari perut bumi tandus
Mereka kucurkan air mata bangsa pada kepedihan yang mengakar
Kemudian kepunyaan siapakah masa depan bumi Indonesia?
Anak-anak cakrawala kini telah lunglai
Matanya berkaca derap kakinya gontai tak berirama
Mereka pasrah pada keadaan serba seadanya
Adakah kalian dengar?
Anak-anak kami mendengkur, ibu-ibu kami tersungkur, rumahrumah kami tergusur berjuta saudara-saudara kami kalian
lebur seperti bubur
Saat ini sebelum aku tuntaskan sepenggal sajak untuk negeri
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!