Sekali lagi terdapat sebentuk kongruensi antara Al-Wahid dan Cikuray, atau Tenjowaringin dengan Srimanganti. Atas kesebangunan ini, saya mengambil kemerdekaan saya untuk mendorong Alwahidians agar mau belajar dari sosok Bujangga Manik dalam berkelana dan belajar.Â
Tulisan kali agak sedikit istimewa dikarenakan dua hal. Pertama, saya kerjakan dengan menggunakan hp yang terhitung tua. Kedua, penulisannya saya kerjakan di sekitaran kampus tempat anak saya yang sulung dalam empat tahun ke depan menjalani perkuliahannya. Dan karena ia juga seorang Alwahidian, maka dorongan yang sama terpundak untuknya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI