Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Virus, Virum, Vitae

24 Juli 2024   00:36 Diperbarui: 30 Juli 2024   01:26 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Virus ini bermula dari babi-babi yang tampak sehat: virus corona baru, menyebar secara diam-diam di dalam kawanan babi. 

Para peternak adalah yang pertama kali menjadi korban, yang menderita penyakit pernapasan, mulai dari yang ringan seperti gejala flu hingga pneumonia yang parah. 

Penerbangan-penerbangan pun dibatalkan, dan para pemikir terbaik di dunia pun mencari dengan sia-sia untuk mendapatkan vaksin. 

Namun, semuanya sudah terlambat. Dalam waktu enam bulan, virus tersebut telah menyebar ke seluruh dunia. Setahun kemudian, 65 juta orang meninggal dunia. 

Tidak seperti wabah virus corona yang terbaru, Anda mungkin belum pernah mendengar tentang pandemi ini. 

Hal ini dikarenakan ini hanyalah sebuah simulasi - yang dikembangkan sekitar tiga bulan sebelum Wuhan, Tiongkok menjadi episentrum krisis global.

Adalah Eric Toner, peneliti sekaligus akademisi dari Universitas Johns Hopkins yang melakukan simulasi tersebut. Satu bulanan sebelum kasus Wuhan terjadi, Johns Hopkins Center for Health Security bekerja sama dengan World Economic Forum dan Bill and Melinda Gates Foundation menyelenggarakan Event 201, sebuah latihan pandemi tingkat tinggi pada tanggal 18 Oktober 2019 di New York, NY. Latihan ini mengilustrasikan area-area di mana kemitraan publik/swasta akan diperlukan selama respons terhadap pandemi yang parah untuk mengurangi konsekuensi ekonomi dan sosial berskala besar.

Sangat bisa dipahami bila tidak sedikit orang yang memercayai bahwa pandemi yang - salah satunya - sangat berdampak kepada dunia pendidikan ini sebuah konspirasi. Pemicunya sendiri adalah virus.

Virum: Nadiem dengan Kurikulum Merdekanya

Barba decet virum. Janggut menjadikan seseorang sebagai lelaki. Demikian pepatah berbahasa Latin mengatakan. Virum dalam bahasa Latin berarti seorang laki-laki atau pria.

Pada tanggal 23 Oktober 2019, seorang pria warga negara Indonesia kelahiran Singapura, 4 Juli 1984  dilantik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo-K.H Ma'ruf Amin. Mendikbud yang ke-29  yang akrab dengan panggilan Mas Menteri ini kemudian menginisiasi lahirnya Kurikulum Merdeka. Spirit utama dari kurikulum yang per tahun 2024 dinyatakan sebagai Kurikulum Nasional ini adalah jargon "Merdeka Belajar".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun