Rasulullah saw: "Masih ada engkau dan aku."
Abu Hurairah: "Benarlah engkau, wahai Rasul Allah!"
Rasulullah saw: "Duduklah dan minumlah!"
Abu Hurairah duduk dan minum susu tersebut.Â
Rasulullah saw: "Minumlah!"Â
Abu Hurairah pun kembali minum, dan Rasulullah saw terus menyuruhnya berulang kali untuk minum.
Abu Hurairah: "Tidak, demi Allah yang mengutusmu dengan kebenaran, saya tidak memiliki ruang untuk itu (di perutku)."
Rasulullah saw: "Berikanlah kepadaku."Â
Ketika Abu Hurairah memberikan mangkuk itu kepada beliau, Rasulullah saw memuji Allah dan menyebut asma Allah di atasnya lalu meminum susu yang tersisa.
Nasihat dari Semangkuk Susu
Kisah di atas mengajarkan banyak hal. Pertama, tentang kepekaan dan kehalusan rasa Rasulullah saw yang sangat luar biasa dalam menepa-selira derita sesama hingga isyarat halus Abu Hurairah yang tengah lapar pun dapat beliau tangkap. Kedua, keteguhan dalam bercukup diri hingga merupakan sesuatu yang dianggap memalukan untuk meminta-minta. Ketiga, bahkan dalam keadaan seektrem apapun, kesiapan berbagi dan menenggang derita sesama. Tiga pesan moral ini rasanya lebih dari cukup untuk membuat kita malu bila menilik keseharian kita.Â