Abu Nawas berkata, "Wahai Amirul Mu'minin, pernahkah Paduka melihat ayam betina bertelur tanpa pejantan Ini? Mereka adalah ayam-ayam betina Panduka. Hambalah pejantan mereka."
Demi mendengar ini, Khalifah pun tergelak hingga nyaris terjatuh dari singgasananya dan berkata kepadanya: "Demi Allah, sungguh banyak akal sekali engkau ini, ya Abu Nawas. Jika saja engkau tidak melakukan itu, maka sudah aku penggal kepalamu."
Kemudian Harun al-Rasyid memerintahkan punggawanya untuk memberikan hadiah kepada Abu Nawas atas kecerdikannya yang luar biasa. (Salim Syamsuddin, Abu Nuwas fi Nawadirihi wa Ba'dha Qashaidihi, hal. 37-38)
Kembali, Abu Nawas memperlihatkan kecerdikannya menggabungkan ketajaman berpikir dan kemampuannya mengeluarkan kejenakaan dalam celah yang teramat sempit.
Buang Air Besar atau Kecil?
Dikisahkan, Khalifah Harun al-Rasyid begitu murka sama Abu Nawas. Sementara alasannya sendiri tidaklah disebutkan mengapa.Â
Kali ini, Khalifah ingin menghukum sekaligus membuatnya menjadi bahan tertawaan. Untuk itu, ia memerintahkan punggawanya untuk (maaf) membuang air besar di atas tempat tidur Abu Nawas sehingga ia menjadi terhina. Maka para punggawa pun taat sepenuhnya kepada titah sang Khalifah.
Ketika mereka sampaika ke rumah Abu Nawas, istrinya mengatakan bahwa Abu Nawas tengah tidur.
"Bangunkan dia, dan katakan bahwa kami datang dengan membawa perintah dari paduka yang mulia," perintah mereka kepada istri Abu Nawas.
Maka istrinya membangunkan Abu Nawas. Setelah mengetahui perintah tersebut, Abu Nawas berkata: "Suruh mereka masuk!"
Ketika mereka masuk, Abu Nawas bertanya: "Baiklah. Apa yang Amirul Mu'minin perintahkan kepada kalian?"