Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Abu Nuwas: Pelucu dan Pemikir

22 Mei 2023   12:02 Diperbarui: 23 Mei 2023   05:20 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Trik Kotor

Suatu waktu, Khalifah Harun al-Rasyid berada di ruang istananya dan duduk di atas tahta kerajaannya. Di sebelah kanan dan kirinya berjejer para menteri dan para pemuka kerajaan dan para penasihatnya. Protokol istana mengumumkan kehadiran Abu Nawas di balik pintu. 

Khalifah berkata: "Biarkan dia menunggu beberapa saat!"

"Ini adalah kesempatan yang bagus," ujar Khalifah dari singgasanana, "Kita akan mentertawakan Abu Nawas atas kekalahannya. Aku perintahkan kalian untuk menyembunyikan sebutir telur dalam lipatan pakaian kalian. Tidak boleh ada yang berkata sepatah kata apapun saat dia masuk. Siapa pun yang berbicara, maka aku akan hukum."

"Daulat, Paduka Amirul Mu'minin!" jawab mereka.

Khalifah memerintahkan untuk dibawakan enam butir telur sedemikian rupa sehingga Abu Nawas tidak boleh melihatnya sama sekali. Maka, si pesuruh tadi mengambil telur dan  memberikan sebutir telur kepada setiap orang yang duduk, yang kemudian mereka sembunyikan di antara lipatan pakaiannya. Lalu mereka pun kembali duduk sambil mengobrol.

Abu Nawas kemudian masuk, memberi hormat kepada Amirul Mu'minin, Harun Al-Rashid. Tiba-tiba Khalifah memarahi salah satu yang hadir di sana dengan kemarahan yang luar biasa. "Kalian ini semua adalah pengecut, seperti ayam. Dan bila saya menemukan perbedaan kalian dengan ayam. Bila kalian tidak bertelur, maka aku akan memenggal leher kalian," ujar Khalifah dengan murka.

"Ini telur hamba, wahai Amirul Mu'minin," ucap orang yang pertama sambil gemetaran. Orang kedua mengikutinya. Demikian pula orang ketiga dan seterusnya sampai orang yang keenam. 

Khalifah berkata kepada mereka yang mempersembahkan telurnya: "Kalian telah selamat. Kini giliran Abu Nawas."

Abu Nawas berdiri dan berjalan di tengah-tengah barisan orang-orang tadi dan menghadap kepada Khalifah, lalu tiba-tiba ia berseru: "Kak...Kak...Kak..." Persis seperti yang ayam jantan lakukan di antara anak-anak ayam, lalu mengepak-ngepakkan ketiaknya sambil berteriak keras: "Kokokokoook!"

Melihat itu semua, Khalifah bertanya kepadanya, "Apa yang engkau lakukan ini, Abu Nawas?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun