Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kakaren Lebaran, Jejak Ramadan yang Beranjak

22 April 2023   10:23 Diperbarui: 22 April 2023   15:26 1478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Bill Ingals/NASA via KOMPAS.com

"Keuntungannya dimulai miliaran tahun yang lalu, ketika daur ulang kerak ini membentuk lautan dan atmosfer serta membentuk benua-benua. Saat ini, proses ini membangun gunung-gunung, menyuburkan tanah, mengatur suhu planet, memekatkan emas dan logam langka lainnya, serta menjaga keseimbangan kimiawi laut," tambah Broad. "Lempeng tektonik (diambil dari kata Yunani tekton, yang artinya 'pembangun') menggambarkan salah satu manfaat secara geologis."

Subhanallah, sungguh tidak ada yang sia-sia dalam skema penciptaan Tuhan. "Gempa bumi adalah produk sampingan dari lempeng tektonik, sebuah teori dalam geologi yang dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir untuk menjelaskan gerakan di dekat permukaan Bumi. 

Salah satu manfaat dari lempeng tektonik adalah Bumi mempertahankan kadar karbon dioksida (CO2) yang tepat di atmosfer untuk mengimbangi luminositas Matahari yang meningkat. 

Hal ini dicapai dengan apa yang disebut siklus karbonat-silikat. CO2 dihilangkan dari atmosfer melalui pelapukan. Hasil pelapukan akhirnya ditarik ke dalam interior Bumi melalui lempeng tektonik.

Proses di dalam interior bumi melepaskan CO2 kembali ke atmosfer melalui gunung berapi. Meskipun semua aspek dari mekanisme ini belum sepenuhnya dipahami, mekanisme ini telah berperan penting dalam menyediakan lingkungan yang stabil bagi kehidupan di Bumi selama miliaran tahun," jelas Dave Rogstad dalam Another Benefit for Life in Earthquakes.

Sementara Daisy Dobrijevic dalam Earthquakes: What are they and how do they occur? memaparkan bahwa gempa bumi dapat memberi tahu kita banyak hal tentang interior Bumi, termasuk di mana letak lapisan geologi yang berbeda. Ketika seismometer di seluruh dunia mendeteksi gelombang seismik, seismometer mencatat kecepatannya, yang memberi tahu para ilmuwan banyak hal tentang komposisi, suhu, dan tekanan material yang dilalui gelombang. 

Lokasi dan magnitudo gempa bumi juga dapat memberikan gambaran tentang proses tektonik bumi yang sedang bekerja. "Pengetahuan tektonik yang meningkat membantu para ilmuwan meningkatkan perhitungan mereka tentang probabilitas kejadian seismik di sepanjang patahan tertentu," tambahnya mengutip keterangan dari Woods Hole Oceanographic Institution.

Keempat, gerhana matahari. Gerhana secara etimologis berasal dari kata grahana atau grhana, yang berarti menangkap, menutupi atau mengelamkan cahaya.

Dalam bahasa Arab, kata gerhana dapat diartikan sebagai kusuf atau khusuf. Kata kusuf digunakan untuk menggambarkan gerhana matahari, sementara kata khusuf digunakan untuk menggambarkan gerhana bulan. 

Secara bahasa, kusuf artinya menutupi, sedangkan khusuf berarti memasuki. Kata kusuf menggambarkan fenomena alam saat bulan menutupi matahari yang dilihat dari bumi, sehingga terjadi gerhana matahari. Sedangkan khusuf menjelaskan fenomena alam ketika bulan memasuki bayangan bumi, hingga menjadi gerhana bulan. Singkatnya, kusuf adalah ketika cahaya berubah sementara khusuf adalah ketika cahaya hilang seluruhnya.

Tanggal 29 Ramadan 1444 (20 April 2023) menjadi hari diperlihatkannya fenomena falaki yang disebut gerhana matahari hibrida. Peneliti Ahli Madya di Pusat Riset Antariksa BRIN, Johan Muhammad menyampaikan bahwa gerhana Matahari hibrida adalah gerhana Matahari yang tampak dari sebagian wilayah Bumi sebagai gerhana Matahari total, tetapi di sebagian wilayah lain tampak sebagai gerhana Matahari cincin. Terjadinya gerhana Matahari hibrida disebabkan oleh berubahnya jarak antara permukaan Bumi yang melengkung dengan Bulan sebagai objek yang menghalangi Matahari saat gerhana Matahari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun