Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa Arti Sebuah Nama? (Sebuah Tulisan Terbelah Hari)

21 April 2023   00:01 Diperbarui: 21 April 2023   05:59 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://guardian.ng/features/whats-in-a-name-2/

Konon nama perompak ini adalah Diomedes---Santo Agustinus sendiri tidak menyebutnya---ia telah membungkam sang kaisar.  

Satu lagi, masih tentang Aleksander Agung. Suatu hari sang kaisar bertemu dengan seorang filsuf. Sang kaisar berkata, "Akulah Aleksander, sang kaisar agung." 

Sang filsuf menjawab, "Hamba adalah Diogenes si anjing." 

Ketika Aleksander bertanya apa yang telah dia lakukan sehingga disebut anjing, dia berkata: "Saya menjilat mereka yang memberi, menyalak kepada yang menolak, dan menggigit mereka yang degil."

Aleksander menanyakan kepada Diogenes apakah ada yang bisa dia lakukan untuknya. Diogenes, yang sedang menikmati hangatnya matahari musim gugur, menjawab, “Sudilah kiranya Paduka untuk bergeser sedikit agar sinar matahari tidak terhalang.” 

Kembali Aleksander terbungkam. Konon sebelum pergi, Aleksander berujar, "Jika saya bukan Aleksander, saya ingin menjadi Diogenes."

Diomedes secara bahasa---dios (Zeus) dan medein (pembela)---berarti 'pembela Zeus'. Sementara Diogenes---dios (Zeus) dan genes (lahir)---berarti 'keturunan Zeus'. Dalam tradisi Islam, nama seperti Abdullah, Zhafrullah dan sebagainya memiliki kesamaan dalam tujuan pemberian namanya. Lalu bagaimana bisa sebuah nama diberikan secara sembarang dan tanpa makna?

Kata-kata 'apa arti sebuah nama' secara retoris menalar hubungan antara simbol dan realitas sebagaimana telah menjadi topik diperdebatkan selama berabad-abad. Selama perdebatan penting mana cangkang dan isi. Tentu yang disentil Shakespear adalah kecenderungan asik mengulit dari pada bermain di tataran esensi.

Sebuah Koda     

Kita sekarang hidup dalam era di mana verifikasi dan konfirmasi akan mengukuhkan kita sebagai manusia. Bukan mesin. Termasuk, memastikannya dengan bertemu muka, berjabat tangan dan bertukar sapa. 

Selamat Hari Lebaran!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun