Agustusan tidak seharusnya menunjukkan gejala degradasi moral melalui penurunan kualitas pentas seni yang disajikan. Seni bersifat universal, namun dibatasi oleh norma kepantasan apalagi masyarakat Indonesia sangat menjunjung adat ketimuran. Banyak acara agustusan yang kreatif tanpa menghilangkan kesakaralan seperti pentas seni ludruk yang dikemas seperti pantomim atau drama kolosal, pertunjukan wayang orang atau battle tari semi-modern. Agustusan tidak hanya dimaknai sebagai merdeka dalam belenggu penjajahan ideologi atau perebutan wilayah saja melainkan juga merdeka dalam seni dan berkebudayaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H