Menurut saya, petugas keamanan tersebut tetap berperilaku profesional. Karena berdasarkan syarat perilaku profesional adalah berorientasi pada ketertarikan orang lain bukan pada diri sendiri. Tidak ada SOP yang dilanggar, justru etika profesi untuk melayani dan mengabdi sangat terlihat di kisah tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan, bahwa perilaku profesional yang paling penting adalah pengendalian diri. Fokus pada lingkaran kendali diri yaitu perasaan, pikiran, perilaku, dan perkataan yang dapat kita kontrol sendiri.
Perasaan yang didasarkan pada peningkatan pelayanan dan pengabdian sesuai kode etik seperti kisah di atas adalah salah satu contoh pelibatan perasaan dalam tindakan profesional yang positif, sebaliknya jika perasaan berdasarkan kisah ketua organisasi mahasiswa dan pimpinan kantor di atas maka perasaan bertindak sebagai penghambat perilaku profesional. Kembali lagi pada syarat berperilaku profesional.
Hanya diri sendiri dan kontrol sosial yang akan menilai bahwa kita sudah berperilaku profesional atau belum.Â
Referensi:
19211_BABII.pdf (pancabudi.ac.id)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H