Mohon tunggu...
Dodik Suprayogi
Dodik Suprayogi Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Independen

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Belajar dari Rio: Membangun Komunikasi Efektif dengan Anak Berkebutuhan Khusus

23 Juli 2022   09:19 Diperbarui: 23 Juli 2022   09:23 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Statusnya sebagai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), tidak membatasi aktivitasnya bermain dengan teman sebayanya. Teman-temannya sangat memahami Rio ketika dia sedang mengajaknya untuk bermain. Kadang ketika Rio Sedang marah ketika jauh dari rumah, teman-temannya selalu memanggil orangtuanya dengan harapan agar Rio bisa tenang kembali.

Di balik keterbatasannya, Rio cukup dikenal di lingkungannya sebagai petani muda panutan. Seringkali mewakili ayahnya ketika ada acara dalam kelompok tani. Dia dinilai cukup proaktif dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh kelompok tani. Seperti saat ada penyuluhan atau kegiatan jual beli hasil panen di saung poktan. Tidak banyak anak muda yang mau terjun ke dunia pertanian, sehingga ini menjadi motivasi bagi anak-anak muda lainnya agar tidak mau kalah dengan Rio yang semangatnya tinggi menjadi petani milenial dengan berkebutuhan khusus.

Keberhasilan Rio yang dianggap sebagai petani muda panutan, tidak lepas dari peran orang tua dan keluarga Rio dalam mendidik dan mendampingi tumbuh kembangnya. Belajar dari Rio, bahwa komunikasi efektif bagi Anak Berkebutuhan Khusus mampu meningkatkan kestabilan emosi dan meningkatkan eksistensi dirinya dalam masyarakat.

Bagaimana Cara Keluarga Membangun Komunikasi Efektif Dengan Anak Berkebutuhan Kusus?

Ilustrasi Anak Berkebutuhan Khusus (Foto_alomedika.com)
Ilustrasi Anak Berkebutuhan Khusus (Foto_alomedika.com)

Belajar dari kisah Rio, orangtua sebagai lingkungan pertama yang ada di keluarga memiliki peranan terpenting dalam tumbuh kembang dan kematangan emosional anak. Seluruh anggota keluarga harus mampu menerima apapun keadaan anak dengan ikhlas dan menghargai keberadaan mereka dalam keluarga. Selain itu, keluarga juga harus saling mendukung dalam mengoptimalkan perkembangannya. Sehingga dari penerimaan tersebut dapat menentukan cara komunikasi yang efektif dengan mereka.

Psikologi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Yogyakarta, Devi Riana Sari mengatakan, komunikasi dengan anak penyandang disabilitas dilakukan berbasis penerimaan, tanpa penerimaan, anak akan menyadari perbedaannya dan kemungkinan besar langsug membuat jara. Selain itu,  langkah penting dalam membangun komunikasi yang baik dengan anak penyandang disabilitas adalah dengan mengembangkan pertemanan atau afiliasi. 

“Pola komunikasi ini akan mempertahankan hubungan antara orang tua dengan anak,” kata Devi dalam suatu diskusi.

Ibu Nefrijanti Sutikno sebagai pembicara dalam acara Parents Sibling dengan membahas tema Komunikasi Efektif dengan Anak Berkebutuhan Khusus yang dilasanakan oleh London School Centre for Autism Awareness (LSCAA)2016 lalu menyampaikan, komunikasi efektif dengan anak berkebutuhan khusus yang pertama yaitu identifikasi dengan menyamakan persepsi dan kedua membuat perintah sederhana. 

Salah satu mengaplikasikan dalam berkomunikasi dengan anak berkebutuhan khusus membuat jadwal rutinitas. Dalam membuat jadwal rutinitas buatlah bersama si anak susunlah jadwal kegiatan dari pagi hingga malam.

Tips dan trik agar konsisten dan kontinu adalah dengan melibatkan seisi rumah, bekerjasama dengan tempat terapi/sekolah, karena penyandang autis tidak suka kejutan, pastikan dalam satu frekuensi sinyal yang sama, catat dan pelajari kejadian berulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun