Senjata tersebut mengeluarkan kilatan cahaya dan suara gemuruh ketika dilesatkan ke arah Gatotkaca. Mata tajam Gatotkaca menangkap kilatan cahaya senjata Konta yang dilontarkan kepadanya dan dia segera menyadari bahaya yang menghampirinya.
Raden Gatotkaca segera terbang tinggi sekali dan bersembunyi di balik awan-awan untuk menghindari senjata Konta yang mengarah ke dirinya. Namun kisahnya memang harus berakhir malam itu, senjata Konta terbang menembus awan dan tepat muncul di depan Gatotkaca dan langsung menembus ke pusar Raden Gatotkaca. Â
Pusaka itu sudah bersatu kembali dengan sarungnya (warangkanya) di pusar Raden Gatotkaca. Raden Gatotkaca gugur sebagai  Pahlawan para Pandawa dan jasadnya meluncur deras ke bumi dan menghujam kereta Adipati Karna. Â
Adipati Karna selamat karena berhasil melompat dari kereta namun keretanya hancur dan serpihan pecahan keretanya membunuh ribuan pasukan Kurawa. Gugurnya Raden Gatotkaca menyelamatkan Arjuna dalam perang Bharatayudha dan menjadi kehilangan yang sangat besar di pihak Pandawa.
Semoga cerita-cerita ini terus lestari dan masih menarik untuk dibaca oleh generasi-generasi yang akan datang karena sarat pula dengan pesan moral yang baik, terlebih lagi cerita wayang khususnya pertunjukkan Wayang Kulit telah diakui UNESCO sebagai sebuah karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang sangat indah dan berharga.
Jaya selalu komik  Indonesia.
Referensi:
- Mataram, Sayid. "BAHASA RUPA KOMIK WAYANG KARYA R.A. KOSASIH" Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta (2015). Gelar : Jurnal Seni Budaya.
- Teguh, irfan. tirto id (2018) "R.A. Kosasih dan Napas Panjangnya dalam Menggeluti Komik".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H