Beberapa waktu yang lalu sejumlah media massa memberitakan pesawat "hari kiamat" milik Rusia Ilyushin Il-80 Maxdome dibobol maling dan dicuri beberapa komponennya ketika pesawat tersebut sedang dikandangkan. Pesawat tersebut bertugas menerbangkan Presiden Putin dan para petinggi militer Rusia lainnya bila terjadi serangan nuklir ke wilayah Rusia.
Berbicara mengenai julukan pesawat "hari kiamat" ada satu lagi pesawat yang memiliki reputasi lebih lama menyandang  julukan tersebut , pesawat tersebut adalah pesawat Boeing 747 E-4B Nightwatch milik Amerika Serikat (AS).
Selain pesawat Boeing 747 Air Force One yang telah dikenal luas sebagai pesawat Kepresidenan Amerika Serikat  dengan segala macam fitur kecanggihan dan keamanannya, terdapat satu pesawat unik lagi yang mempunyai tugas strategis dalam militer AS yaitu pesawat Boeing 747 E-4B Nightwatch.
Pesawat E-4B Nightwatch yang yang lebih dikenal dengan nama "Doomsday plane" (pesawat hari kiamat) memiliki tugas sebagai pusat komando militer AS yang mobile jika suatu saat terjadi serangan nuklir ke wilayah AS.
Setelah ditemukannya teknologi senjata nuklir dan senjata nuklir tersebut digunakan untuk mengakhiri perang Dunia II di Pasifik dalam peristiwa bom atom  kota Hiroshima dan Nagasaki Jepang pada tahun 1945, dunia pun memasuki era senjata nuklir.
Seolah lupa akan kengerian yang tercipta akibat peristiwa bom atom tersebut, negara-negara adidaya seperti Amerika Serikat (AS) bersama sekutunya dan Uni Soviet  (saat itu) yang dimotori Rusia terus bersaing dalam pengembangan senjata nuklir. Perang dingin dan ketegangan antara AS dan Uni Soviet setelahnya menimbulkan kekhawatiran dunia akan pecahnya perang yang akan menggunakan senjata nuklir.
Akhirnya Uni Soviet runtuh pada tahun 1991, meskipun keruntuhan tersebut tidak menghentikan persaingan nuklir antara AS dan Rusia juga beberapa negara lain dalam mengembangkan senjata pemusnah massal tersebut.
Salah satu sistem pertahanan AS bila terjadi serangan nuklir ke wilayahnya yang merusak serta melumpuhkan infrastruktur di darat, Â adalah pusat komando militer bergerak (mobile) yang berada di dalam pesawat Boeing 747 E-4B Nightwatch.
Ketika serangan nuklir terjadi, pesawat ini akan membawa petinggi militer  untuk memberikan komando strategis dalam situasi krisis, Presiden AS pun bisa berada dalam pesawat ini atau berada di pesawat Air Force One.Â
Pesawat E-4B termasuk pesawat militer strategis dengan klasifikasi rahasia , namun meski tidak banyak sejumlah fakta dan informasinya pernah dibuka kepada media. Berikut 5 Fakta Pesawat Boeing 747 E-4B yang Memiliki Julukan "Pesawat Hari Kiamat":
1. Dioperasionalkan pada tahun 1974 dan mendapat julukan Doomsday PlaneÂ
Empat Pesawat E-4  mulai dioperasionalkan pada tahun 1974 dan melansir informasi dari situs US Air Force , pesawat E-4B Nightwatch saat ini merupakan evolusi dari pesawat E-4A yang telah operasional di tahun 1974 tersebut.
Pesawat E-4B pertama masuk dinas operasional pada tahun 1980 dan pada tahun 1985 semua armada E-4A telah diupgrade dan diubah ke model E-4B. Keempat pesawat E-4B tersebut menginduk pada 595th Command and Control Group di Pangkalan Udara Offutt, Nebraska.
Pesawat E-4B Nightwatch memiliki julukan yang seram yaitu "Doomsday Plane"Â atau "pesawat hari kiamat" karena pesawat ini akan difungsikan sebagai pusat komando strategis Amerika Serikat (AS) Â ketika terjadi serangan nuklir ke wilayah AS.
Sesaat setelah terjadi serangan nuklir, pesawat ini akan membawa Presiden AS, Sekretaris pertahanan ,Kepala Staff gabungan dan petinggi militer AS ke udara. Dari pesawat ini mereka bisa memberikan komando militer strategis, karenanya untuk memberikan dukungan langsung terhadap Presiden AS dan para petinggi militernya, satu pesawat  selalu siaga 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu.
Sebagaimana dituliskan di laman businessinsider.com dalam artikel berjudul "Inside the US military's $223 million 'doomsday plane,' capable of surviving a nuclear blast" pesawat E-4B Nightwatch dengan semua fasilitasnya merupakan pesawat mahal seharga USD 223 juta yang didesain untuk bisa bertahan dari efek ledakan nuklir dan menghadapi situasi peperangan yang paling buruk.
Pesawat ini juga mengikuti pergerakan pesawat Kepresidenan AS Air Force One sehingga bila terjadi sesuatu pesawat ini tidak berada terlalu jauh dari Air Force One.
2. Menggunakan basis pesawat Boeing 747-200 yang dimodifikasi
Pesawat E-4B menggunakan basis pesawat Boeing 747-200 yang dimodifikasi dengan fitur-fitur untuk kepentingan militer strategis atau dalam bahasa sederhananya pesawat E-4B merupakan versi militer dari pesawat jumbo jet Boeing 747-200.Pesawat jumbo jet Boeing 747-200 adalah pesawat berbadan lebar dengan 4 mesin dan memiliki kemampuan untuk terbang di ketinggian yang tinggi serta jarak yang jauh.
Melansir informasi dari laman businessinsider.com pesawat  E-4B dimodifikasi untuk mampu bertahan terhadap efek dari ledakan nuklir. Kaca di bagian kokpitnya menggunakan bahan khusus seperti  kaca pada microwave untuk menahan gelombang radiasi.
Tubuh pesawatnya diberikan perisai dari bahan khusus untuk melindungi pesawat dari panas dan radiasi akibat ledakan nuklir. Pesawat E-4B juga memiliki sistem pengecoh peluru kendali.
Di bagian atas pesawat yang tampak seperti punuk adalah "Ray Dome" yang merupakan tempat untuk antena-antena dan  peralatan komunikasi  sekitar 67 satelit yang berbeda dalam sebuah sistem yang canggih dan kompleks. Alat-alat komunikasi di dalam pesawat juga mampu bertahan terhadap gelombang EMP (Electro Magnetic Pulse) akibat ledakan nuklir.
Salah satu hal yang unik dalam pesawat ini adalah alat komunikasi dan sistem yang digunakan masih menggunakan sistem analog dan bukan digital, jadi belum terdapat sistem  layar sentuh  di pesawat ini.
Digunakannya sistem analog memang mengesankan kuno namun ketika terjadi gelombang EMP akibat ledakan nuklir semua sistem digital tidak dapat berfungsi yang dapat menyebabkan sistem komunikasi macet dan terhenti. Sistem analog  mampu bertahan terhadap gelombang EMP akibat ledakan nuklir.
Menurut sejumlah informasi E--4B memiliki sistem dan jaringan komunikasi yang lebih kompleks dari Air Force One . Awak pesawat E-4B bisa berkomunikasi dengan siapapun dan dimanapun termasuk dengan awak kapal selam di kedalaman samudera.
Salah satu fitur terpenting dari modifikasi pesawat Boeing 747  E-4B ini adalah kemampuannya untuk melakukan pengisian bahan bakar di udara yang menjadikan jangkauannya secara teknis tidak terbatas dan bisa berada di udara dalam jangka waktu yang panjang bila diperlukan.
3. Bagian-bagian pesawat E-4B Nightwatch
Pesawat E-4B yang juga memiliki julukan "Flying war room" atau Pentagon terbang terdiri atas 3 deck dan dapat menampung crew hingga 112 orang. The flight deck adalah tempat untuk pilot, co-pilot dan teknisi penerbangan serta tempat khusus utuk navigator penerbangan. Tempat istirahat awak pesawat juga terdapat di flight deck ini
Deck di bagian tengah terdiri atas ruang konferensi  (conference room) yang merupakan area aman untuk konferensi dan briefing. Di bagian ini, terdapat meja konferensi untuk 9 orang. Di ruang konferensi ini Presiden AS, Kepala Staff Gabungan dan Sekretaris pertahanan bisa memberikan perintah militer dalam situasi peperangan.
Di bagian tengah pesawat terdapat ruangan yang dinamakan "Battle Staff Area", di tempat ini para perwira dari setiap cabang militer akan menyusun strategi jika terjadi krisis. Lalu semua komunikasi keluar terjadi di bagian belakang pesawat di area yang dinamakan  "Comm and Technical Control". Dari tempat ini, para operator dapat berkomunikasi  dengan siapapun di seluruh dunia, dalam situasi apapun.
4. Pesawat militer dengan biaya operasional termahal
Sebagaimana dilansir oleh laman business insider, dari infografis di atas terlihat bahwa pesawat E-4B merupakan pesawat Angkatan Udara AS yang memiliki biaya operasional per jam termahal bila dibandingkan dengan pesawat-pesawat militer milik Angkatan Udara AS lainnya.Â
Biaya operasional per jam Pesawat E-4B mencapai USD 159, 529 lebih mahal dari biaya operasional pesawat pengebom antar benua B-2 Spirit (USD 130,159) dan pesawat angkut raksasa C-5 Galaxy (USD 100,941). Bahkan biaya operasional per jam pesawat E-4B dua kali lipat lebih mahal bila dibandingkan dengan biaya operasional per jam pesawat pengebom  delapan mesin milik Angkatan Udara AS B-52 Stratofortress
5. Pesawat yang saat ini sedang direncanakan penggantian armadanya dengan pesawat baru
Pesawat E-4B telah menjalani dinas operasional selama  lebih dari 40 tahun yang artinya armadanya telah menua dan perlu diganti dengan armada baru yang lebih canggih dan sesuai dengan kebutuhan misi pertahanan di masa depan yang jauh lebih kompleks dibandingkan dengan beberapa dasawarsa yang lalu.
Melansir informasi dari laman  airforcemag.com dalam artikelnya yang berjudul  "E-4B Replacement Effort Seeks Industry Input" , diinformasikan bahwa Angkatan Udara AS telah memulai program penggantian armada untuk ke-4  E-4B nya. Budget Fiskal tahun 2020 telah meminta Departemen pertahanan AS untuk mencari satu basis pesawat yang dapat menyatukan fungsi E-4B dan pesawat militer Angkatan Laut AS E-6 Mercury.
Sebagai informasi  E-6 Mercury adalah pesawat AL AS yang bertugas sebagai pos komando udara dan komunikasi relay. Pesawat E-6 Mercury juga memiliki tugas untuk  meremote rudal balistik nuklir yang diluncurkan dari kapal selam.
Tentu setelah armada pesawat pengganti E-4B ditetapkan masih perlu jutaan Dollar lagi untuk membangun dan mengembangkan pesawat-pesawat tersebut hingga operasional sesuai dengan tuntutan spesifikasinya.
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa basis pesawat E-4B adalah pesawat jumbo jet Boeing 747-200 namun saat ini pihak Boeing telah mengumumkan penghentian lini produksi pesawat Boeing 747 pada tahun 2022 dan pesanan terakhirnya saat ini hanya untuk keperluan kargo udara dengan versi terakhirnya yaitu:Â Boeing 747-8 yang mampu terbang lebih jauh daripada versi sebelumnya. Â
Hingga saat ini  masih terus dibahas mengenai basis pesawat yang akan digunakan untuk operasional pesawat E-4 Nightwatch di masa yang akan datang.
Demikian 5 Fakta Pesawat E-4B yang memiliki julukan sebagai pesawat hari kiamat. Semoga kedepannya semua kemajuan umat manusia di bidang teknologi digunakan seluas-luasnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia sendiri dan bukan untuk persaingan kekuatan militer apalagi sampai menimbulkan peperangan baru di masa yang akan datang.
Referensi:
- Bender, Jeremy and Nudelman, Mike. 2016. "This chart shows the incredible cost of operating the US Air Force's most expensive planes". businessinsider.com
- Cohen, S. Rachel. (2019). " E-4B Replacement Effort Seeks Industry Input". airforcemag.com
- E-4B. af.mil
- Liewer Steve.Omaha World-Herald. (2020)." Pentagon seeks $76 million next year to start replacing Offutt-based 'Doomsday' jets". omaha.com
- Narishkin, Abby and  Cameron, Steve. (2020). "Inside the US military's $223 million 'doomsday plane,' capable of surviving a nuclear blast". businessinsider.com
- Slotnick, David. businessinsider.com (2020). "The 747 jumbo jet ushered in the modern era of air travel, but it won't be around for the industry's recovery — Boeing will cease production in 2022". businessinsider.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H