Jet tempur Gripen dibuat oleh industri pertahanan SAAB (Svenska Aeroplan Actiebolag), dan merupakan tekad mandiri Swedia dalam  mengembangkan alutsista kekuatan dirgantaranya. Sejak dahulu, Swedia adalah negara yang memiliki kebijakan netral dalam politik luar negerinya. Meskipun bergabung dengan Uni Eropa tetapi Swedia tidak menjadi anggota Pakta Pertahanan  Atlantik Utara (NATO). Â
Karena menjaga netralitas politik tersebut maka Swedia mewujudkan kepemilikan senjata yang diupayakan secara mandiri atau diproduksi di dalam negeri dengan lisensi, meski demikian untuk pengembangan jet tempur yang berteknologi kompleks Swedia juga terbuka untuk bekerja sama dengan pihak luar.
Berdasarkan informasi dari artikel berjudul "SAAB JAS-39E /F Gripen Mandiri Gaya Swedia (dalam Edisi koleksi Majalah Angkasa No.96, 2015) Nama Gripen (Griffin atau Gryphon) diambil dari nama makhluk dalam mitologi Yunani yang berupa makhluk bertubuh dan berekor singa namun bersayap dan berkepala Rajawali dengan kaki depannya memiliki cakar panjang dan tajam. Lebih lanjut artikel tersebut juga mengulas, selain mencerminkan karakter buas, nama makhluk gabungan itu dipilih karena  mencerminkan penggabungan mutiperan dalam satu pesawat tempur.
Selain tekad mandiri Swedia dalam pembuatan dan pengembangan jet tempur Gripen, mengutip dari situs SAAB.com, jet tempur Gripen adalah sebuah konsep pesawat tempur yang unik yang membawa keseimbangan yang sempurna antara kinerja operasional yang handal, teknologi tingkat tinggi, efisiensi biaya, dan kerjasama industrial dalam satu sistem yang dikenal dengan smart fighter system. Karenanya jet tempur Gripen dikenal dengan nama "The smart fighter".
2. Meski memiliki dimensi ukuran yang lebih "mungil" bila dibandingkan dengan jet-jet tempur lainnya namun kecanggihan jet tempur Gripen tidak bisa dianggap remehÂ
Bila dibandingkan dengan ukuran jet-jet tempur asal AS, Rusia maupun negara-negara Eropa lainnya, dimensi ukuran jet tempur Gripen ini akan tampak lebih "mungil" bila dibandingkan dengan jet-jet tempur tersebut. Namun seperti pepatah bijak yang mengatakan Don't judge the book by its cover juga berlaku bagi jet tempur Gripen ini, sosoknya memang kecil tetapi jangan remehkan kecanggihan, kekuatan dan kapabilitasnya di udara serta biaya operasionalnya yang diklaim lebih rendah dibandingkan dengan jet-jet tempur lainnya, apalagi jet tempur ini hanya menggunakan satu mesin yang akan menghemat biaya operasionalnya.
Saat ini jet tempur Gripen yang operasional di Angkatan udara Swedia dan angkatan udara beberapa negara lainnya adalah varian C (kursi tunggal) dan varian D (kursi ganda). Pesawat Jet tempur Gripen yang dapat melesat dengan kecepatan supersonic ini sudah mampu melakoni  multi peran yang  menjadi tuntutan setiap pesawat tempur dalam dunia modern saat ini karena dalam sejarah konflik-konflik yang pernah terjadi, salah satu unsur kekuatan yang bisa merespon konflik dengan cepat adalah kekuatan udara.Â
Tidak hanya melulu mengenai supremasi atau pertahanan udara, jet-jet tempur saat ini juga harus bisa melakoni berbagai peran seperti serangan presisi ke target-target di daratan atau wilayah perairan, misi pengintaian ataupun melakukan misi close air support untuk memberikan perlindungan udara terhadap gerak maju pasukan darat.
Jet tempur Gripen mampu melakoni  semua peran yang disebutkan tersebut. Berdasarkan informasi dari artikel berjudul "SAAB JAS-39E /F Gripen Mandiri Gaya Swedia" (dalam Edisi koleksi Majalah Angkasa No.96, 2015), Gripen adalah jet tempur bermesin tunggal yang mampu melakoni tiga peran sekaligus yaitu tempur (Jakt), serang darat (Attack) dan intai taktis (Spaning).
Ketiga huruf awal peran (dalam bahasa Swedia) yang kelak menjadi desainasi resmi penempur generasi baru tersebut: JAS-39 Gripen. Sistem integrasi senjata yang  flexible dengan dukungan satu platform hardware dan software yang canggih membuat Gripen menjadi salah satu jet tempur yang dapat dengan mudah mengintegrasikan berbagai macam senjata untuk berbagai macam misi tempur.