5. anak muda usia di bawah 25 tahun bertugas sebagai penerima tamu di front desk. Sementara di ruang kerja tampak seorang muda usia sedikit di atas usia penerima tamu sebagai teknisi. Keduanya berkulit agak putih dan bermata sipit seperti etnis China. Tetapi dugaan itu menjadi ragu sendiri ketika melihat kursi sebelahnya di ruang kerja yang masih kosong tersampir selembar sajadah, ditambah sebuah kotak amal yatim piatu terpampang di atas front desk.
6. Lebih terpesona lagi adalah ketika sedang menunggu antrian servis HP tampak seorang pria gagah paroh baya datang dan langsung masuk ke ruang kerja. Dia duduk di kursi kosong yang di sandarannya tersampir sajadah dan langsung bekerja. Dari bahasa tubuhnya diduga bahwa ia merupakan pekerja dari usaha tersebut. Lagi-lagi decak kagum, karena pengusaha semuda itu memiliki dan membawahi anak buah yang usianya lebih tua.
7. Kejutan terakhir adalah selama sekitar 20 menit penulis menunggu HP sedang dikerjakan dengan hati sedikit waswas berapa gerangan besar tarip ongkos yang akan dikenakan, setelah mengamati pelanggan lain yang sudah selesai rata-rata dikenakan ongkos sebesar 50-100 ribu rupiah. Namun giliran HP dinyatakan selesai dikerjakan dan diserahkan kepada penulis, lalu penulis menanyakan tentang ongkosnya, penulis hampir tak percaya dengan pendengaran sendiri karena petugas penerima tamu itu mengatakan "tidak usah, bawa saja..".Â
Mendengar keterangan tersebut penulis seperti orang bodoh menanyakan sekali lagi, apakah maksudnya tidak usah dibayar? Dan penulis memang tidak salah dengar, pertanyaan itu dijawab "ya". Mungkin karena melihat penulis yang sudah lansia. Sekilas penulis teringat dua bulan lalu HP juga pernah sedikit mengalami error, lalu dibawa ke tukang servis di tempat lain. Pengerjaannya hanya memakan waktu tak lebih dari tiga menit, ternyata dikenakan ongkos 15 ribu rupiah setelah ditawar dari semula 25 ribu rupiah.
Alih-alih menyebarkan apalagi memproduksi hoax atau hal negatif lain, dalam berkarya generasi milenial tersebut bukan saja memperlihatkan profesionalitas tetapi juga spirit berbagi di tengah ketidakpastian ini. Sebuah nilai yang patut diapresiasi sekaligus diteladani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H