"Kalau iuran 10 ribu, terkumpul 400 ribu. Kita belikan apa?" lanjut Anto.
"Nanti aku nanya Mama aku ya," kata Arum, putri kepala kantor BRI. "Kalau misalnya kurang, apa temen-temen mau nambah?" sambungnya.
"Jangan banyak-banyak!" sahut Aisya.
"Iya betul. Paling banyak nambah 5 ribu," usul Andut.
"Oke, aku setuju usulan Andut. Tapi Rum, usahakan seharga 400 ribu. Kalau bisa jangan nambah," kata Anto.
Arum hanya mengangguk. Bel masuk berbunyi. Anak-anak segera menghabiskan makanan dan minumannya. Bungkus makanan dan minuman dibuang di tempat sampah di depan pintu kelas.
Sebulan berlalu, Arum diantar mamanya ke kota kabupaten untuk membeli kado. Keduanya membeli kado sebuah tas dengan warna dan model terbaru. Harganya 350 ribu. Sisanya untuk membeli sepatu yang cocok dipakai bersama tas.
"Rum, memang kamu tau nomor sepatu bu Risma?" tanya Anton khawatir dengan hadiah kejutan mereka.
"Nanyalah. Jangan khawatir, pura-pura Mama aku salah beli. Bu Risma mau, kebetulan nomornya sama."
"Harga tas 350 ribu, memang sepatunya berapa?" tanya Andut.