Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selamat Jalan Tommy, Arkeolog Idealis dalam Otokritik dan Menulis

9 Oktober 2022   18:03 Diperbarui: 9 Oktober 2022   18:11 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kenangan dengan Tommy/berkaos merah di kantor Pusat Penelitian Arkeologi Nasional sebelum beliau pensiun (Sumber: FB Lien DR)

Lain waktu ia mengontak saya tentang kasus Gunung Padang. "Kita duet aja lawan pihak sono. Yang lain lo suruh tiarap dulu," katanya. Kasus Gunung Padang mencuat sekitar 10 tahun lalu karena keterlibatan orang partai.

Sebelum pensiun, saya sering main ke ruangannya. "Gak ada arkeolog kayak elu mau membumikan arkeologi lewat tulisan. Bahkan berbagi buku kepada publik lewat kuis buku," katanya. "Nih buit kuis buku, masing-masing 5 eksemplar cukup yah," katanya lagi sambil memberikan buku tentang arca dan Buddha. Di ruangannya itu saya ditraktir toge goreng yang mangkal di depan kantor.

Foto kenangan dengan Tommy/berkaos merah di kantor Pusat Penelitian Arkeologi Nasional sebelum beliau pensiun (Sumber: FB Lien DR)
Foto kenangan dengan Tommy/berkaos merah di kantor Pusat Penelitian Arkeologi Nasional sebelum beliau pensiun (Sumber: FB Lien DR)

Berbagi di Facebook

Tommy sering berbagi tulisan ilmiah populer di Facebook. Tentu saja tentang Arkeologi Hindu-Buddha seperti cerita makara, candi di Muarojambi, dan Suwarnabhumi/Suwarnadwipa. Setiap ia memunculkan tulisan itu, banyak orang membagikan tulisan itu. Berkat Tommy pengetahuan arkeologi tersebar lewat media sosial dan pemerhati budaya.

Kini Tommy telah tiada. Entah apakah masih ada arkeolog yang mau dan mampu menulis demi idealis dan publik. Kita tunggu. Selamat jalan sahabat. Karyamu--tulisan di media cetak, media sosial, dan buku---tetap abadi.***   

     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun