Namun itu bukan tempat penyiksaan. Mereka dikurung di situ paling lama dua bulan. Ironisnya, ruangan itu sempit dan lembab. Tidak heran mereka biasanya terserang sakit kuning karena virus.
Di dalam kawasan Menara Syahbandar terdapat beberapa bangunan lain. Ada kantor kepala syahbandar. Ada lagi Gedung Terra yang mirip Menara Syahbandar namun berukuran lebih kecil. Pada masa VOC bangunan itu digunakan sebagai menara pemancar sinyal. Pos keamanan syahbandar tentu saja melengkapi kawasan syahbandar.
Beberapa meriam dan jangkar yang ada di kawasan ini bukan merupakan bagian asli dari menara syahbandar. Koleksi-koleksi tersebut dihibahkan oleh TNI-AL.
Getaran kendaraan
Sejak lama banyak pihak mengkhawatirkan kondisi menara. Ini karena setiap hari jalan raya di dekat menara dilewati banyak kendaraan, termasuk kendaraan berat macam kontener. Getaran kendaraan sangat membahayakan kondisi fisik menara. Ini tentu karena kondisi tanah yang sudah dimasuki air laut.
Belum lama ini dalam pelatihan yang diikuti banyak arkeolog, terlihat kemiringan menara ini sudah lebih dari 4 derajat. Bahkan terlihat retakan akibat kemiringan itu. Kondisi ini tentu saja perlu diperhatikan. Jangan sampai menara ini tak terlindungi dari upaya konservasi.
Bangunan yang sudah berusia ratusan tahun memang tergolong rawan. Semoga kelestarian kawasan Museum Bahari dengan menaranya mampu bertahan selama mungkin demi diperlihatkan kepada generasi mendatang.***
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H