Yang menarik, bagian atas prasasti berhiaskan tujuh kepala ular kobra berbentuk pipih dengan mahkota berbentuk permata bulat. Lehernya mengembang dengan hiasan kalung. Hiasan ular kobra tersebut bersatu dengan permukaan batu datar pada bagian belakang.
Pada bagian bawah prasasti terdapat cerat atau pancuran seperti pada yoni. Cerat tersebut berfungsi untuk mengalirkan air. Ada pendapat cerat tersebut digunakan untuk menyumpah para pejabat kerajaan. Petugas mengalirkan air dari atas, lalu setiap pejabat meminum air yang dituangkan tadi lewat cerat. Dengan demikian sumpah atau kutukan tersebut benar-benar meresap di dalam hati si pejabat.
Kemungkinan ketika itu terjadi pertikaian di antara keluarga kerajaan. Maka sumpah setialah yang diharapkan.***Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI