Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kutukan Prasasti Rukam (907 Masehi), Dari Keluarkan Isi Perut Hingga Disambar Petir

28 Maret 2022   05:44 Diperbarui: 26 April 2022   04:50 1521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prasasti Rukam dari lempengan logam (Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Yang menarik, bagian atas prasasti berhiaskan tujuh kepala ular kobra berbentuk pipih dengan mahkota berbentuk permata bulat. Lehernya mengembang dengan hiasan kalung. Hiasan ular kobra tersebut bersatu dengan permukaan batu datar pada bagian belakang.

Pada bagian bawah prasasti terdapat cerat atau pancuran seperti pada yoni. Cerat tersebut berfungsi untuk mengalirkan air. Ada pendapat cerat tersebut digunakan untuk menyumpah para pejabat kerajaan. Petugas mengalirkan air dari atas, lalu setiap pejabat meminum air yang dituangkan tadi lewat cerat. Dengan demikian sumpah atau kutukan tersebut benar-benar meresap di dalam hati si pejabat.

Kemungkinan ketika itu terjadi pertikaian di antara keluarga kerajaan. Maka sumpah setialah yang diharapkan.*** 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun