Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nostalgia Jakarta 1970-an, Gedung Hai Lai dan Arena Perjudian

5 Februari 2022   16:09 Diperbarui: 5 Februari 2022   16:15 3409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alat bantu untuk bermain 'jai alai' (Sumber: dreamstime.com)

Nah, setiap pemain memakai nomor. Di sinilah unsur judi sangat tampak. Sebelum pertandingan, saat pemanasan, penonton akan diinformasikan nama-nama pemain. Semuanya berbau Spanyol, seperti Juan dan Pedro. Saat itulah penonton bisa menuju loket untuk memasang nomor taruhan siapa yang keluar sebagai pemenang.

Alat bantu untuk bermain 'jai alai' (Sumber: dreamstime.com)
Alat bantu untuk bermain 'jai alai' (Sumber: dreamstime.com)

Kabarnya, pajak dari Gedung Hai Lai amat besar. Bisa dipakai untuk mempercantik wajah Jakarta. Entah sampai kapan permainan jai alai berlangsung di sana.

Beberapa tahun kemudian, kemungkinan 1975 atau 1976, saya pernah diajak teman-teman sekolah untuk bermain boling di sana. Rupanya fasilitas tambahan sudah dibangun. Tapi saya urung bermain boling karena tidak mau bolos sekolah. Namanya juga anak teladan, hehehe...

Rupanya setelah Ali Sadikin turun takhta, segala bentuk perjudian diharamkan. Maka arena jai alai ditutup. Entah apa fungsi Gedung Hai Lai selanjutnya. Pada 2000-an saya pernah kondangan, namanya Hai Lai Executive Club. Akhir 2019 saya mendengar kabar Gedung Hai Lai terbakar. Sekarang tak ada lagi sisa-sisanya. Hanya sedikit cerita dan foto dokumentasi yang tertinggal untuk generasi masa kini dan generasi mendatang.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun