Untung saja Feri dan Yosua punya dokumentasi artefak tersebut. Semoga artefak-artefak itu tidak diperjualbelikan di balai lelang internasional.
![Berbagai gambar pada dinding gua/tebing (Foto: Feri Latief)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/08/23/feri-04-5f41d54e097f36048c756943.png?t=o&v=555)
Corat-coret saja sudah perbuatan terkutuk, apalagi pencurian. Kita harapkan masyarakat awam sadar fungsi tinggalan-tinggalan budaya masa lampau. Merekalah yang akan menjadi 'polisi kepurbakalaan' yang peduli. "Benda-benda kuno di dalam piramida Mesir saja bisa dicuri, apalagi benda-benda kuno di alam terbuka," begitu komentar seorang peserta IG Live.
Banyak gambar cadas sudah pudar. Ini karena pengaruh cuaca selama ribuan tahun. Namun, kata Yosua, kini sudah ada aplikasi. Jadi gambar yang jelek bisa diservis jadi bagus. Gambar yang bagus tentu akan menolong peneliti-peneliti lain. Inilah dampak kemajuan teknologi.
Pelestarian tinggalan masa lampau. Itulah 'kunci' buat kita yang hidup pada masa sekarang dan mendatang. Sumber pembelajaran yang tidak akan habis.***
 Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI