Kode Rahasia Uang Palsu Masa Revolusi Fisik 1945-1949

Pada 1980-an saya membeli uang Rp 400 ini dalam kegiatan PPKMU (Perhimpunan Penggemar Koleksi Mata Uang). Besarnya nominal termasuk tidak biasa. Uang ini bergambar Sukarno dan ditandatangani oleh Moh. Hatta. Ketika itu belum ada buku katalog.

Barulah dari buku Katalog Uang Kertas Indonesia 1872-1996 (KUKI) saya tahu bahwa koleksi saya itu palsu atau old fake. Menurut buku tersebut ada tiga variasi nomor seri uang Rp 400, yakni coklat, hijau muda, dan biasa/normal. Nomor seri coklat termasuk old fake.

Huruf dan nomor seri yang menunjukkan uang palsu (Dokpri)

Hal ini diperkuat oleh penelitian Adi Pratomo dan Rob Huisman sebagaimana termuat dalam Buletin Asosiasi Numismatika Indonesia Jakarta (ANIJ), edisi Februari 2009. Menurut rumus tersebut, koleksi saya memiliki huruf EK. Seharusnya koleksi berhuruf depan E bernomor seri 070000-079999. Sudah jelas koleksi bernomor 030183 termasuk palsu.

Meskipun palsu, koleksi tersebut tetap bermanfaat dan memiliki nilai jual. Koleksi itu menjadi acuan untuk perbandingan dan bahan pembelajaran terhadap koleksi asli.

Beruntung, kita sekarang memiliki sejumlah numismatis yang meneliti dan mengedukasi, seperti Uno, Suwito, Wisnu, dan banyak lagi. Dunia numismatik Indonesia sudah lebih maju.

Yah memang harus dari kita sendiri yang begitu. Kalau tidak, kita akan ketinggalan dari bangsa asing. Sekadar gambaran, kolektor ORI dan ORIDA terbanyak antara lain berasal dari Belanda dan Denmark.

Memang sampai sekarang ada beberapa ORIDA belum ditemukan. Semoga nanti kita masih bisa melihat ORIDA yang berbentuk sederhana lewat museum.***