Pada 1980-an saya membeli uang Rp 400 ini dalam kegiatan PPKMU (Perhimpunan Penggemar Koleksi Mata Uang). Besarnya nominal termasuk tidak biasa. Uang ini bergambar Sukarno dan ditandatangani oleh Moh. Hatta. Ketika itu belum ada buku katalog.
Barulah dari buku Katalog Uang Kertas Indonesia 1872-1996 (KUKI) saya tahu bahwa koleksi saya itu palsu atau old fake. Menurut buku tersebut ada tiga variasi nomor seri uang Rp 400, yakni coklat, hijau muda, dan biasa/normal. Nomor seri coklat termasuk old fake.
Meskipun palsu, koleksi tersebut tetap bermanfaat dan memiliki nilai jual. Koleksi itu menjadi acuan untuk perbandingan dan bahan pembelajaran terhadap koleksi asli.
Beruntung, kita sekarang memiliki sejumlah numismatis yang meneliti dan mengedukasi, seperti Uno, Suwito, Wisnu, dan banyak lagi. Dunia numismatik Indonesia sudah lebih maju.
Yah memang harus dari kita sendiri yang begitu. Kalau tidak, kita akan ketinggalan dari bangsa asing. Sekadar gambaran, kolektor ORI dan ORIDA terbanyak antara lain berasal dari Belanda dan Denmark.
Memang sampai sekarang ada beberapa ORIDA belum ditemukan. Semoga nanti kita masih bisa melihat ORIDA yang berbentuk sederhana lewat museum.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H