Atas nasihat seorang teman, koleksi buku dan majalah saya masukkan ke dalam plastik transparan. Yah, lumayan dari gangguan debu, serangga, dan air, termasuk kelembaban. Â Memang agak merepotkan karena licin. Tapi yah demi kelestarian apa boleh buat.
Sebenarnya di rumah mertua ada kamar berukuran 2 x 2,5 meter. Di depan kamar ada ruangan berukuran 3 x 2,5 meter. Kalau ditata sih lumayan rapi. Cuma di kedua tempat itu rawan bocor. Jadi masih perlu dana untuk memperbaikinya. Saya tanya tukang berapa biaya untuk semua ini, dia bilang sekitar 20 juta, wow.
Semoga setelah ada dana, saya bisa memperbaiki tempat tersebut. Juga bisa membeli beberapa lemari jati yang berpintu supaya koleksi tidak lekas kotor.
Terus terang, saya hanya lulusan arkeologi yang tidak pernah bekerja di kantor mana pun. Namun koleksi buku saya mungkin lebih banyak dan beragam daripada doktor atau intelektual arkeologi lain.Â
Rencananya, saya mau membuat perpustakaan pribadi dengan tema Pusat Informasi Museum, Arkeologi, dan Sejarah. Semoga bukan hanya impian seorang Arkeolog Pejuang Mandiri.Â
Saya akan persilakan teman-teman komunitas atau siapa saja datang ke sini untuk membaca sekaligus mencerdaskan. Bisa jadi akan saya sediakan makan siang. Yah minimal cemilan, kopi, dan mie seduh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H