Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pak Harianto Sanusi, Kolektor Buku yang Diapresiasi oleh Abdullah Dahana hingga Harry Poeze

12 Juni 2018   17:27 Diperbarui: 13 Juni 2018   12:02 2793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meja diskusi di antara rak-rak buku (Dokpri)

Kalau ada buku-buku tua yang sulit diselamatkan, biasanya Pak Harianto men-scan atau memfoto buku tersebut. Setelah itu dicetak dan dijilid. 

Menurut Pak Harianto, koleksi buku-bukunya terbuka bagi siapa saja, baik untuk mahasiswa yang menulis skripsi maupun tesis atau disertasi. Informasi di Museum Hakka TMII, sebagian berasal dari koleksi Pak Harianto.

"Saya belum tahu what next terhadap buku-buku itu," katanya. Memelihara atau melestarikan memang amat sulit daripada mengumpulkan. Syukur-syukur ada keluarga yang berminat. Pak Harianto sendiri memiliki dua anak, sekarang mereka tinggal di mancanegara.

Kita harapkan ada lembaga penampungan nantinya. Jadi harta karun ilmu pengetahuan itu tetap terselamatkan untuk dipakai dari generasi ke generasi. Jangan jatuh ke tangan pedagang yang cuma mementingkan faktor komersial.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun