Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Toilet, Salah Satu Nyawa Museum

19 Juli 2017   05:54 Diperbarui: 19 Juli 2017   11:56 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toilet peninggalan pemerintah kolonial yang masih terpelihara di Museum Konferensi Asia Afrika, Bandung (Dokpri)

Itulah sebabnya masyarakat kita masih menganggap toilet merupakan tempat yang kumuh, kotor, dan jorok karena memang begitu keadaannya. Mungkin kita harus meniru Singapura dengan budaya bersihnya yang benar-benar dijalankan. Jadi bukan sekadar jargon kosong belaka. Menurut Naning, Singapura juga pernah sangat jorok.  Namun pemerintah Singapura mengeluarkan peraturan tegas yang mengharuskan warganya menggelontor peturasan setelah buang hajat dan menghukum pelanggarnya. Ternyata peraturan itu membuahkan hasil.

Kini Singapura dikenal sebagai salah satu negara terbersih di Asia, melewati peringkat  Jepang dan Hongkong. Sudah saatnya giliran kita untuk menjadikan Indonesia bersih dan sehat.  Karena, seperti jargon di Singapura, kalau Anda tak punya toilet bersih, Anda tidak punya masa depan.

Museum adalah pintu masuk terdepan karena hampir selalu menjadi tujuan utama para wisatawan. Hari gini belum punya toilet yang baik, apa kata dunia.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun