Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Lambat Laun, Bahasa Betawi akan Menggusur Bahasa Indonesia

21 Desember 2016   03:33 Diperbarui: 21 Desember 2016   14:14 1164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak warga daerah dan mancanegara kini sudah akrab dengan kata-kata seperti dong, deh, kek, kok, si, lo, kan, gara-gara,boro-boro, mentang-mentang, begadang, biarin, ngapain, rasain lu, kayak,dan gimana. Tidak dimungkiri, nantinya bahasa Betawi akan lebih menonjol daripada bahasa Indonesia karena Jakarta adalah barometer segalanya, termasuk dalam hal berbahasa. Bisa jadi bahasa Betawi akan menjadi bahasa terbesar kedua di Indonesia, bahkan bahasa gaul yang paling diminati di antara bahasa-bahasa besar lainnya.***

Penulis: Djulianto Susantio

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun