Mohon tunggu...
Ucu Nur Arief Jauhar
Ucu Nur Arief Jauhar Mohon Tunggu... Aktor - Pengangguran Profesional

Tak seorang pun tahu kegelisahanku, kerna tak seorang pun dapat melihat apa yang aku lihat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kapal Nelayan "DKP Provinsi Banten" Rp10,4 Miliar

6 Juli 2012   05:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:15 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“BPK biasanya kalau membahas satu pekerjaan, itu lengkap bahasannya. Walau pun temuannya hanya di satu titik, isi pekerjaannya dibeberkan satu per satu. Tapi ditemuan ini, BPK kok langsung nuncep ke belanja Trip langsung. Terkesan difokuskan bahwa kegiatan itu hanya salah di Trip saja. Ada apakah?,” kata mang Kasman.

“Ya BPK juga manusia mang. Mungkin pas bikin LHP kapal, BPK sudah kecapaian. Biar cepat, langsung saja ke pokok masalahnya. Kok jaring kapalnya ada 3 jenis mang,” ujarku.

“Iya, berarti kapalnya kapal multipurpose,” jawab mang Kasman singkat.

“Memang kapal nelayan macam-macam mang?,” tanyaku.

“Iya lah, tergantung dari besar-kecilnya kapal dan alat tangkapnya. Ada kapal long line untuk alat tangkap handline, kapal gillnet, kapal purseine dan kapal multipurpose,” terang mang Kasman.

“Bedanya apa mang?,” aku ingin tahu.

“Kapal Gillnet mempunyai geladak dibelakangnya. Sedangkan kapal longline dan kapal purseine memperpanjang geladak depan. Kokpit atau anjungannya didorong ke belakang. Sedangkan kapal longline, ada bagian pagar geladak kapal yang tingginya hampir sama dengan geladak,” jelas mang Kasman.

“Kenapa bisa beda mang?,” tanyaku penasaran.

“Karena pola kerja ketiga jaring itu beda. Handline atau longline sebenarnya kawat panjang yang bercabang. Cabang kawat itu sebenarnya pancing. Lalu tarik oleh kapal. Kalau ditaruh dibelakang, ya kena gelombang dari baling-baling kapal. Bisa nyangkut malah. Sedangkan jaring purseine atau di Indonesia dikenal sebagai jaring lingkar cara penggunaannya dengan menurutkan awal jaring dititik tertentu, lalu kapal berjalan memutar membentuk lingkaran sambil menurutkan jaring dan bertemu kembali di titik awal. Jaring ditarik sehingga lingkaran makin mengecil hingga ikan terperangkap dan diangkat ke kapal. Tentu titik mengangkat yang paling efisien yang dari samping kapal dan langsung ditaruh di geladak. Makanya, geladak depan kapal purseine lebih panjang,” dengan gamblang mang Kasman menerangkan.

“Kalau jaring gillnet?,” tanyaku.

“Jaring gillnet itu berbentuk segiempat panjang banget. Ditebar dari buritan kapal. Lalu ditarik jalan, sehingga ikan-ikan terperangkap. Terakhir diangkat ke geladak belakang. Rasanya tidak mungkin kalau menarik jalan jaring gillnet dari samping perahu. Perahu kan enggak mungkin berjalan menyamping,” jelas mang Kasman kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun