"Sssttt.."
.
***
.
Dan kutuliskan segera tentang dia, seorang tua yang seperti bapak, yang membebaskanku dari ibu, yang menyadarkanku dari kegilaan selama berbulan-bulan, dari pemberontakan kaki, tangan kepala, mulut terhadap jiwaku, hingga saat ini, aku disini, sebuah kamar di Rumah Sakit Jiwa.
.
.
Mestinya aku tak pernah ada,
tak usah saja dilahirkan dari rahim kesucianmu
Jika hitam kau pilihkan jadi warnaku
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!