“Jancuk!”
“Iblis!”
“Mati kau!”
Yah,
Itulah yang ada, yang menempel, yang tertinggal dari ambruknya pohon lama oleh penebang hebat bertitel: AHLI. Lalu apa? Kusebut dia sebagai bencana, dusta, atau ungkapan kasih nyata? Senyatanya aku telah mendapatkan luka yang lebar bak samudera Hindia Belanda....
hemhh..
Kepada siapa aku menaruh diri?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!