Mohon tunggu...
djeng sri
djeng sri Mohon Tunggu... Foto/Videografer - penuliscerita dan freelancer menulis

suka fotografi dan fiksi ;)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fabel] Ca, Ci, Mu (Kisah Lapak Hutan Larangan Kompah Siamang)

7 November 2015   07:37 Diperbarui: 7 November 2015   13:51 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Eh ah uh ti tidak Ca,” lamunan Ci bubar berganti dengan bergidik keras sampai terkencing-kencing di buah mangga manalagi, buah kesukaan Mu, seekor monyet kecil yang suka berbagi dengan dirinya, dan juga binatang lain.

Aku pikir...
Aku coba pikir..
Aku.
Ya!

Ci kembali melihat Ca menyudahi lamunannya, lalu bergegas pergi. Ke kiri, dua kelokan lalu ke kanan, kemudian ke kiri dan bertemu rimbunan pohon singkong... dan,

“Bang*** kau! Tak paham sama sekali teori buka lapak, eh berani-beraninya buka lapak, maen lapak, nyomot-nyomot banyak binatang buat datang ke lapakmu! Tahu gak kau! Kau itu iblis sesat yang menyesatkan banyak binatang lewat lapakmu!”

“Apa kau Ci?” bentak Mu tiba-tiba

“Eh ah uh ti tidak Ca,” Ci sangat terkejut dan akhirnya terjatuh, ditangkap Mu..

Hup

“Mu?” Ci terkejut bukan main, di matanya terlihat Mu yang berdandan seakan hendak pergi jauh.

“Kau mau ke mana Mu?”

“Pergi? Bagaimana dengan lapakmu?”

Aku pikir...
Aku coba pikir..
Aku.
Ya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun