Mohon tunggu...
D. Prasetyo Dwi Putranto
D. Prasetyo Dwi Putranto Mohon Tunggu... Lainnya - Sisya yang sedang menempuh ruang pencarian ke-Jawa-annya

Edukator Sumbu Filosofis Yogyakarta || Guiding || Penulis Lahir 05 Oktober 1997, di Kota Yogyakarta dengan penuh kesederhanaan dan berkecukupan. Tumbuh dan kembangnya berdampingan dengan tumpukan buku-buku lawas sastra dan sejarah membawa penulis terjerumus dalam guratan-guratan tinta hitam di atas kertas putih. Memiliki ketertarikan pada ilmu Sastra Jawa dan tradisi budaya, menjadikan penulis seringkali blusukan untuk mempelajari hal-hal baru yang berkaitan dengan ritus, klenik, dan makam.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Work From Home: Apa Kabar Mahasiswa?

30 Maret 2020   09:38 Diperbarui: 24 Mei 2020   01:48 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: "Stay safe don't be panic". Source: IG: @eurekatama || https://www.instagram.com/p/B91KI7phnef/?igshid=wt8xkkfsinng

"Kalau aku sih sangat mengharapkan adanya subsidi Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk kuota internet. Apalagi kami sendiri kan nggak ada pemasukan (uang jajan) untuk beli kuota.", pungkas Prass dan Afiq.


3. PJJ telah dilaksanakan selama 2 minggu, seberapa besar rata-rata peningkatan kuota data internet yang telah digunakan/dihabiskan?

Dari ke-delapan responden yang telah dihimpun oleh penulis, ada peningkatan penggunaan kuota data internet hingga mencapai rata-rata 2 hingga 4 GB selama 2 minggu terakhir.

Bahkan Waskita mengaku untuk perkuliahan daring selama 2 minggu ini cukup menguras data internet hingga 5 GB.

"Kalau saya pribadi sih udah habis 65 ribu untuk beli kuota, belum lagi untuk beli makan sehari-hari karena saya sendiri nggak pulang sih, tetep stay di kost.", tutup Prass.

Banyak lika-liku yang tengah dialami oleh mahasiswa didalam perkuliahannya, mulai dari metode pengajaran yang cukup membingungkan pada beberapa mata kuliah, tugas yang berlimpah ruah bagai api yang tak kunjung padam, susah sinyal yang dialami sebagian mahasiswa yang berada didaerah asal masing-masing, hingga persoalan kuota data!

Ya! Persoalan kuota data memang menjadi masalah utama yang dikeluhkan bagi sebagian besar mahasiswa. Pernyataan tersebut juga dibenarkan oleh keseluruh responden.

Bagaimana tidak, jika proses perkuliahan dilakukan dengan metode Video Call dengan beberapa aplikasi yang memakan banyak data internet. Terlebih lagi apabila koneksi jaringan pada saat itu sedang down. Mahasiswa menjadi kalang kabut hanya untuk sebatas mencari koneksi sinyal internet agar tak tertinggal materi.

Hingga artikel ini dimuat (30/03), mayoritas mahasiswa masih mengharapkan adanya subsidi UKT yang dialokasikan untuk kebutuhan internet guna menunjang kegiatan belajar mahasiswa. Sejauh ini wacana tersebut masih dalam pembahasan pihak kampus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun