Lain hal dengan mahasiswa peminatan Filologi jurusan Sastra Daerah 2017, Afiq Putra, Meiva Jufarani, dan Prass, sejauh ini masih menggunakan WAG, namun untuk beberapa mata kuliah kedepannya mulai dari hari senin (30/03) akan menerapkan aplikasi Zoom.Â
Penulis juga menanyakan hal serupa kepada responden yang juga teman dekat penulis, Winda Waskita dan Atalya Dheaputri dari jurusan Pendidikan Luar Biasa (PLB) angkatan 2018, yang pada umumnya hingga kini (30/03) menggunakan Google Classroom, Zoom, dan WAG untuk media perkuliahan. Untuk tugas-tugas, mahasiswa diminta untuk mengirimkan hasil pekerjaannya berupa resume atau paper via surel.
2. Kendala apa aja yg dihadapi selama PJJ (kuliah daring)?
"Kendala yang dihadapi sih sebagian mahasiswa merasa keterbatasan Dosen dalam menerangkan materi melalui WAG. Berbeda dengan pembelajaran tatap muka yang memungkinkan adanya interaksi timbal balik, forum diskusi tanya jawab secara leluasa. Sinyal buruk juga menjadi kendala utama bagi sebagian mahasiswa yang berada di daerah minim sinyal", ungkap ketiga mahasiswi dari peminatan Sastra tersebut.
Kondisi tersebut juga dibenarkan oleh Meiva dan Pras.
"Kendala kalo dari aku gaada sih, cuma dirumah dukanya kan diminta untuk bantu-bantu juga, jadi kadang ga efektif belajarnya, harus disambi (diselingi).
Kemudian kemungkinan kalau pakai Zoom bakal berat sih, soalnya 'kan butuh kuota banyak.", ungkap gadis 21 tahun pemilik akun Instagram @meavylabels.id asal Trenggalek tersebut.
"Seringnya itu mahasiswanya atau Dosennya yang susah sinyal, kami minim kuota, kalau pakai Zoom kadang susah login sistemnya error atau lagi down, dan human error akibat instruksi yang kurang jelas.", tegas Winda dan Atal.