Mohon tunggu...
Wisnu Djatiprasodjo
Wisnu Djatiprasodjo Mohon Tunggu... Freelancer - Wisnu DjatiPrasodjo adalah freelancer blogger.

Wisnu DjatiPrasodjo adalah penulis dan fotografer. Dengan tulisan banyak tentang lifestyle Travelling dan apa yang menurutnya menarik. Juga suka mendokumentasikan hal yang menarik dan dapat dilihat di IG nya djagadfoto. Selain penulis dan fotografer Wisnu adalah seorang Konsultan. Sekarang sedang bekerja sebagai Secap spesialis (social, environment, climate assessment procedure.).

Selanjutnya

Tutup

Horor

Ibu Malam Part 13: Pedang Kembar untuk Mengalahkan Ibu Malam

28 Agustus 2024   21:37 Diperbarui: 29 Agustus 2024   23:44 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sisi lain, Bagas, Sinta, dan Johan menghadapi tantangan berbeda di Barat. Mereka melewati hutan dengan pohon-pohon besar dan akar-akar yang menjalar, membuat perjalanan mereka tidak mudah.

"Johan, kamu di depan, hati-hati dengan jebakan," kata Bagas sambil terus memeriksa peta.

Johan yang dengan pakaian Cakilnya terlihat mencolok, maju dengan hati-hati. "Tenang saja, Bagas. Aku ini punya insting seperti harimau."

Sinta tidak bisa menahan tawa mendengar ucapan Johan, "Harimau? Mungkin lebih cocok kalau kamu bilang kelinci."

Johan berpura-pura tersinggung. "Kelinci? Wah, jangan meremehkan kelinci, Sinta. Mereka cepat dan pintar, seperti aku."

Bagas hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum, tapi diam-diam ia merasa kesal dengan kelucuan Johan yang membuat Sinta terus tersenyum.

Dalam perjalanan mereka, Ibu Malam berusaha menggagalkan misi mereka dengan mengirim makhluk-makhluk bayangan yang berbahaya. Namun, setiap kali makhluk-makhluk itu muncul, Johan selalu berhasil menemukan cara untuk mengelabui mereka.

Di salah satu momen, makhluk bayangan hampir menyerang Sinta dari belakang, tetapi Johan dengan cepat mengambil batu dan melemparkannya ke arah lain, mengalihkan perhatian makhluk tersebut.

"Sinta, cepat! Lari!" teriak Johan sambil menarik tangan Sinta untuk kabur.

Bagas yang melihat itu hanya bisa kagum dengan kecerdikan Johan. "Kamu benar-benar tahu cara mengatasi masalah, Johan."

Johan tersenyum lebar, "Aku kan sudah bilang, aku punya insting harimau."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun