Paling tidak, jadwal pagi biarlah seperti biasa, tapi siang hingga sore ditiadakan seperti di Malaysia, lalu lanjut sore hari hingga jam 20.00 petang. Kalau yang ketinggalan bisa disediakan tempat menginap di kantor atau hotel di sekitarnya.
Ternyata melaksanakan PSBB tak semudah teori di atas kertas. Bahkan sesama kementerianpun saling memotong dalam lipatan, bukannya bekerja sama dengan baik. Semua masih ingin mengedepankan sektornya masing-masing, bukannya bersatu melawan corona.
Sungguh menyedihkan para pimpinan negeri ini yang tak kunjung kompak menghadapi situasi genting seperti sekarang ini. Hari ini saja baru diteken Keppres Wabah Covid 19 sebagai Bencana Nasional. Sungguh sangat terlambat keputusan tersebut keluar.
Pastinya, harus ada batas waktu maksimal pelaksanaan PSBB, paling lama satu bulan setelah ditetapkan. Jika terlalu lama, tidak hanya persoalan kesehatan saja yang berantakan, tapi juga ekonomi ikutan ambyar digulung corona.
Pemerintah harus berani keluar dari kepungan karantina wilayah bila sudah berjalan lebih dari satu bulan untuk menggerakkan kembali perekonomian yang sudah terlanjur sekarat sebelum benar-benar ambruk.