Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Serunya Mengurus Haji Sendiri

3 Agustus 2019   17:53 Diperbarui: 7 Agustus 2019   21:16 1048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Pengurusan Visa (Dokpri)

"Saya cek dulu ya kelengkapan berkasnya, nanti saya telpon kalau sudah beres," kata petugas bank. Oh ya, jangan lupa bawa materai saat pelunasan karena akan dibubuhkan pada surat pelunasan haji.

Manasik Haji di Masjid Al Azhom (Dokpri)
Manasik Haji di Masjid Al Azhom (Dokpri)

Sore harinya saya ditelpon kalau surat pelunasan belum bisa diproses karena harus melampirkan hasil tes kesehatan secara online dari puskesmas setempat. Tanpa membuang waktu saya langsung menuju puskesmas yang hampir tutup.

Setelah ketemu ibu dokter, kita malah ditegur karena belum melakukan cek kesehatan, padahal peserta lain sudah jauh hari, bahkan ada yang dari bulan Desember tahun lalu. Bu dokter sebenarnya sudah menginfokan calon peserta haji melalui kader PKK Kelurahan untuk diteruskan ke RT/RW masing-masing. Namun rupanya info tersebut tidak sampai ke kami.

"Untung bapak ibu mencek ke sini, kalau tidak batal sudah berangkat hajinya," ujar bu dokter. "Tenang aja, masih belum terlambat kok, terakhir tanggal 15 April, jadi masih ada waktu tiga minggu lagi," lanjutnya.

Saya sempat gugup juga karena belum mengubah Kartu Askes menjadi KIS, tapi kata bu dokter gak masalah karena nomornya masih memakai nomor Askes. Untunglah hari itu dibawa jadi langsung difotokopi dan diserahkan saat itu juga. Bu dokter segera membuat surat rujukan general check-up untuk keperluan haji kepada rumah sakit atau klinik yang punya lab kesehatan.

Besoknya saya izin setengah hari untuk melakukan general check up di sebuah rumah sakit dekat rumah. Sempat lemes juga karena ternyata hasilnya baru bisa diambil seminggu kemudian atau paling cepat tiga hari kerja. Padahal hari itu sudah hari Jumat, artinya nyaris sama saja karena dipotong hari Sabtu dan Minggu.

Antri Menunggu Panggilan (Dokpri)
Antri Menunggu Panggilan (Dokpri)

Hari Rabu minggu berikutnya saya kembali izin setengah hari untuk mengambil hasil tes, menyerahkannya ke puskesmas untuk diinput di database calon jamaah haji. Lagi-lagi saya harus menunggu satu hari karena prosesnya cukup panjang untuk memasukkan data tersebut satu persatu.

Besoknya setelah ditelpon bu dokter, saya izin lagi untuk ke bank menyelesaikan pelunasan. Sayangnya surat pelunasan tidak bisa langsung diambil karena harus input data lagi, dan karena banyaknya jemaah yang melunasi hari itu terpaksa harus menunggu hingga sore hari.

Esoknya setelah izin atasan saya langsung ke bank mengambil surat pelunasan lalu berangkat ke Kandepag untuk memproses keberangkatan haji pada tahun ini. Tak lupa membawa semua berkas kelengkapan termasuk foto diri, paspor, KTP, KK, surat keterangan pelunasan, materai, beserta fotokopinya. Lalu kami dimasukkan dalam grup WA oleh Kasi Urusan Haji sehingga bisa update info tanpa harus menunggu surat-suratan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun