Tolak Angin Selalu Tersedia di Dashboard Mobil (Dokpri)
Malam hari sekitar jam tujuh kami bereskan booth dan kembali ke hotel karena penyakit kembung mulai melanda. Maklum angin kencang di siang hari membuat perut mulai goyang terisi angin. Lagi-lagi Tolak Angin menjadi penyelamat yang memperlancar proses BAB dan membuat perut kembali menjadi lega. Karena terlalu lelah, saya harus melewatkan acara live music penutupan ICD di Taman Krida Budaya malam hari dan memilih tidur nyenyak agar esok menjadi lebih segar.
Tugu Simpang Lima Gumul Kediri (Dokpri)
Dalam perjalanan pulang drama belum juga berakhir. Mbak Tamita yang ikut pulang ke Madiun terpaksa harus berangkat ke Solo karena hapenya tertinggal di mobil. Untung saya masih istirahat sambil pijat di Solo setelah minum Tolak Angin.Â
Sorenya kami berangkat menuju Jakarta dengan harapan tiba sekitar pukul satu malam. Ternyata di Semarang macet total karena ada kecelakaan sehingga harus menunggu tiga jam hingga selesai evakuasi korban dan truk penabraknya.Â
Akhirnya kami tiba di Jakarta pukul empat pagi setelah menempuh perjalanan sejauh 2036 Km selama empat hari. Terima kasih Tolak Angin yang selalu setia menemani perjalanan saya dan membuat perut saya lega sepanjang perjalanan hingga kembali ke Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Trip Selengkapnya