Itu saya buktikan sendiri ketika berjalan-jalan dekat tulisan, ada sekitar tiga bis silih berganti datang dalam rentang waktu satu jam, tak satupun yang berhenti lama, hanya mengantarkan wisatawan lokal berfoto selfie sejenak lalu pergi lagi. Mereka rata-rata menginap di Mataram atau Senggigi, baru ke Kuta esoknya. Justru wisatawan asing yang banyak menginap di Kuta. Mereka senang menginap di Kuta karena masih sepi dan jauh dari keramaian seperti di Kuta Bali atau Gili Trawangan.
![Kerbaupun Turut Berwisata (Dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/05/21/p5121938-jpg-573fc4daa723bdc719d1310f.jpg?t=o&v=555)
Hanya beberapa wisatawan asing asyik mengendarai motor sewaan berseliweran di antara kedua pantai tersebut. Menurut warga, Pantai Kuta baru ramai saat musim panas sekitar Juli - September, saat waktu selancar tiba, selebihnya seperti inilah kondisinya. Semoga di tahun-tahun mendatang Kuta Lombok lebih menggeliat dengan skema KEK yang baru akan berjalan saat ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI