Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Butuh Kesunyian Saat Liburan, Datanglah ke Pantai Kuta Lombok

21 Mei 2016   09:17 Diperbarui: 23 Mei 2016   09:04 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Permukiman Sasak di Sade (Dokpri)

Itu saya buktikan sendiri ketika berjalan-jalan dekat tulisan, ada sekitar tiga bis silih berganti datang dalam rentang waktu satu jam, tak satupun yang berhenti lama, hanya mengantarkan wisatawan lokal berfoto selfie sejenak lalu pergi lagi. Mereka rata-rata menginap di Mataram atau Senggigi, baru ke Kuta esoknya. Justru wisatawan asing yang banyak menginap di Kuta. Mereka senang menginap di Kuta karena masih sepi dan jauh dari keramaian seperti di Kuta Bali atau Gili Trawangan.

Kerbaupun Turut Berwisata (Dokpri)
Kerbaupun Turut Berwisata (Dokpri)
Sejak ditetapkan menjadi KEK, belum tampak perubahan atau pembangunan yang signifikan. Ada pasar sebelum masuk ke Kuta, namun tampak tutup. Malah toko-toko di pinggir jalan yang menjajakan souvenir dan makanan tetap buka walaupun sepi. Hari-hari biasa, pantai Kuta dan Tanjung Aan tampak sepi, padahal seharusnya obyek wisata tidak mengenal hari libur. 

Hanya beberapa wisatawan asing asyik mengendarai motor sewaan berseliweran di antara kedua pantai tersebut. Menurut warga, Pantai Kuta baru ramai saat musim panas sekitar Juli - September, saat waktu selancar tiba, selebihnya seperti inilah kondisinya. Semoga di tahun-tahun mendatang Kuta Lombok lebih menggeliat dengan skema KEK yang baru akan berjalan saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun