Mohon tunggu...
Diyah Ayu Nur Halimah
Diyah Ayu Nur Halimah Mohon Tunggu... Lainnya - Writer, Content Creator

Ibu rumah tangga yang memiliki hobi menulis di berbagai platform.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kolotnya Bumil

1 September 2021   07:28 Diperbarui: 1 September 2021   07:33 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Enam bulan, An."

"Udah pernah periksa?" tanyanya lagi.

"Udah," jawabnya singkat.

Mariana mengerutkan kening. Apa Bu Ira tidak mendata Rahma waktu periksa, hingga ia tidak masuk data rekapannya.

"Kok aku nggak lihat namamu di data Bu Ira. Periksa di mana?"

"Dukun bayi, Na." Aku menganga tak percaya, zaman sekarang masih ada yang ke dukun bayi? "Lagian, di puskesmas bidannya galak-galak. Kalau ke tempatnya Bu Ira juga, harus bayar. Mending ke dukun bayi, lebih murah," jelasnya.

"Astaga, Rahma." Aku gemas mendengar alasannya. "Periksa apalagi lahiran di dukun bayi tuh nggak boleh. Kalau kamu kenapa-napa, siapa yang mau tanggung jawab? Pasti yang disalahin bidannya," ceramahku disertai sabar.

"Lagian, kalau takut sama bidan puskesmas, terus di Bu Ira mahal, kenapa nggak ke poskesdes, kan nggak bayar."

Rahma nyengir.

"Pokoknya, besok kamu periksa ya ke poskedes. Besok aku sama Bu Ira ada di sana. Harusnya kamu itu periksa minimal tiga kali kalau udah enam bulan gini."

"Harus banget, ya, periksa ke Bu Ira?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun