Mohon tunggu...
Dey Diyah
Dey Diyah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Pemikiran dan Gerakan Sistem Ekonomi Islam di Indonesia

9 Maret 2018   03:26 Diperbarui: 9 Maret 2018   03:52 2717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anatomi Pemikiran dan Gerakan SEI di Indonesia

Secara umum anatomi pemikiran SEI Isalm di Indonesia dapat dikategorisasikan dengan tiga periode yaitu :

Periode pertumbuhan

Pada periode ini islamisasi di Indonesia melalui perdagangan yakni para pedaga34ng islam dan agama hindu melakukan kontrak kerja sama ekonomi ringkasnya, perilaku perekonomi yang sesuai syariat islam muncul setelah miisi dakwah meenemui titik solidaritas sosialnya

Zaini dahlan, berpendapat bahwa islam masuk ke Indonesia di awali dengan proses perdagangaan muslim yang membuat para pedagang Indonesia tertarik kemudia mengikuti ajaran-ajaran islam.

Periode perkembangan

Pada periode ini perkembangan ekonomi yamg terorganisir seperti syariat islam yang juga mulai muncul. Pada abad ke 17 terdapat catatan sejarah yang menunjukkan bahwasannya para raja dan bangsawan di Indonesia berperan penting dalam investasi permodalan,penguasaan perdagangan, monopoli perdagangan bahan pokok pengelolaan bandar dan pasar. Kelembagaan perdagangan yang berlaku di wilayah kesultanan Nusantara mengandung sistem kelembagaan kemitraan dagang yaitu kesetaraan antara dua orang atau lebih dalam kekayaan dan kedududukan social  

Periode pembentukan

Pada abad 18 ekonomi muslim berahir,dan diambil alih oleh belanda yang mana terdapat agenda ekonomi. Agendannya adalah .mengenalkan sistem kapitalisme barat, sehingga perekonomian menolak terhadap sistem kolonialis yang monopolistik.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Karim, Adiwarman. 2004. "Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam". Jakarta: PT. Grafindo Persada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun