Mohon tunggu...
Divina Aghni Lareza
Divina Aghni Lareza Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya suka menulis hal random

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Skripsi Praktik Mencari Menantu Pekerja Pelayaran di Desa Klampis, Bangkalan

30 Mei 2024   15:59 Diperbarui: 30 Mei 2024   16:32 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pekerja pelayaran adalah orang yang merantau dan bekerja di kapal, baik kapal pesiar ataupun kapal barang di Luar Negeri yang biasanya mendapatkan gaji cukup besar yang akan menjadikan kehidupan dan derajat menjadi lebih baik karna semua kebutuhannya terpenuhi, keluarganya juga akan terpandang baik di Desa Klampis Barat atau Desa yang lain dan biasanya mereka bekerja di Amerika dan Negara lainnya, masyarakat Desa biasa menyebutnya dengan bekerja pelayaran.

Penulis telah melakukan wawancara, dari beberapa keterangan Masyarakat Desa Klampis Barat yang telah penulis peroleh dari hasil wawancara, maka bisa disimpulkan bahwa faktor yang melatarbelakangi praktik mencari menantu pekerja pelayaran di Desa Klampis Barat Kecamatan Klampis Kabupaten Bangkalan adalah berdasarkan tingkat sosial dan ekonomi :

Memang kebiasaan tersebut melekat pada masyarakat dan opini yang berkembang di masyarakat bahwa status sosial dan kekayaanlah yang menjadi kriteria utama dalam mencari menantu, karena hal tersebut yang akan menjadi faktor utama dalam kebahagiaan rumah tangga, karena dengan mengawinkan anak mereka dengan seseorang yang bekerja pelayaran mereka percaya bahwa kehidupannya akan terjamin terutama dalam hal ekonomi akan sepenuhnya terpenuhi.

Bagi masyarakat yang memang memiliki latar belakang bekerja sebagai pelayaran maka dengan jalan menikahkan anaknya dengan seseorang yang bekerja sebagai pelayaran juga akan menjaga status sosialnya tetap baik, dan jika tidak menikahkan anaknya dengan seseorang yang bekerja sebagai pelayaran di khawatirkan akan sering terjadi cekcok rumah tangga yang disebabkan kekurangan ekonomi dan akan menjadi buah bibir masyarakat karna status sosialnya akan turun. Jika kebutuhan ekonomi terpenuhi, kekayaan dan status sosial setara, maka hal tersebut akan meminimalisir terjadinya keretakan dalam rumah tangga dan atas izin Allah akan menjadikan Kebahagiaan dalam rumah tangga.

Hal tersebut menjadi kebiasaan masyarakat Desa Klampis Barat sejak banyaknya orang yang bekerja pelayaran di Desa Klampis Barat bahkan di Desa lain di berbagai Kecamatan di Desa Kabupaten Bangkalan, masyarakat beranggapan bahwa seseorang yang bekerja sebagai pelayaran mereka akan dianggap sukses, semua kebutuhannya terpenuhi utamanya dalam hal ekonomi, mereka bisa membangun rumah, membeli mobil dan barang mewah lainnya setelah mereka kembali ke Desa. Hal tersebut memang benar terjadi karena gaji seseorang yang merantau sebagai pelayaran cukup besar, baik di kapal pesiar ataupun kapal barang umumnya 7-11 juta bahkan bisa lebih tiap bulannya dan beda lagi dengan pendapatan ceperan lainnya.

Kemudian berdasarkan pendapat para ulama, praktik mencari menantu pekerja pelayaran yang dilakukan oleh masyarakat Desa Klampis Barat tidak kafaah dalam hal pekerjaan, artinya bahwa pihak suami bekerja sebagai pelayaran sedangkan pihak istri hanya menjadi ibu rumah tangga.

  • Kesimpulan

Kesimpulan penulis adalah dalam mencarikan dan memilihkan menantu untuk anaknya, banyak masyarakat Desa Klampis Barat Kecamatan Klampis Kabupaten Bangkalan mencari menantu yang bekerja pelayaran. Manfaatnya masyarakat percaya hal tersebut akan menjadi faktor keberhasilan rumah tangga dan akan terhindar dari keretakan rumah tangga yang disebabkan hal ekonomi. Namun di sisi lain juga memiliki kekurangan yaitu jauh dari keluarga, kekurangan kebutuhan batin dan jika tidak sabar bisa rentan mengarah pada perselingkuhan dan uang dihambur-hamburkan karena tidak bisa memanfaatkan dengan baik. Lalu, menurut Ulama fikih praktik mencari menantu pekerja pelayaran yang dilakukan oleh masyarakat Desa Klampis Barat ini tidak kafaah dalam hal pekerjaannya karena pihak suami bekerja sebagai pelayaran sedangkan pihak istri menjadi ibu rumah tangga saja. Namun praktik itu diperbolehkan atau mubah.

Rencana Skripsi

Saya ingin meneliti persoalan profesi PNS yang banyak juga dijadikan kriteria idaman para pencari pasangan. Melihat belum ada yang meneliti tentang itu, maka saya ingin mengambil judul “Analisis Hukum Islam terhadap Memilih PNS sebagai Menantu Idaman di Desa Pengkol”. Hal ini berbeda secara geografis jika dibandingkan dengan skripsi yang telah saya review. Alasan saya karena setelah mengamati, ternyata di desa Pengkol banyak masyarakat yang ingin menikahkan anaknya dengan seorang PNS. Tujuannya untuk menambah dan menyempurnakan penelitian-penelitian sebelumnya dengan topik yang sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun