Mohon tunggu...
Diva SetyaWulandari
Diva SetyaWulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi mendengarkan musik,mengambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Kecakapan Sosial Remaja Karang Taruna

6 Juli 2023   22:40 Diperbarui: 6 Juli 2023   22:43 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis:

1.Agustina Bidadari Maharani Putri; 2. Diva Setya Wulandari; 3. Gusti Ayu Putu Rinata Salsa Bila Kusuma; 4. Simon Yulio Immanuel Marpaung; 5. Sapto Irawan

1,2,3,4,5 Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP UKSW Salatiga

Abstrak

Tujuan penulisan ini yaitu untuk mendeskripsikan tentang kecakapan sosial dikalangan remaja karang taruna. Permasalahan yang dihadapi yaitu adanya kesenjangan antara harapan dengan kenyataan terkait dengan tingkat kecakapan sosial dikalangan remaja. Subyek penelitian ini yaitu para remaja anggota karang taruna di desa Tegalrejo Salatiga. Pengumpulan informasi melalui teknik wawancara mendalam yang dilakukan dengan remaja karang taruna. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif. Hasil pembahasan disimpulkan bahwa kecakapan sosial para remaja karang taruna di desa Tegalrejo sudah baik, hal ini ditunjukkan dengan keterlibatan dalam berbagai jenis dan bentuk kegiatan kemasyarakatan, baik internal maupun berkolaborasi dengan berbagai pihak pendukung

Kata kunci: Kecakapan Sosial; Karang Truna

Pendahuluan

Setiap orang idealnya memiliki kecakapan sosial yang baik, karena pada dasarnya manusia adalah mahkluk sosial. Termasuk kecakapan sosial dikalangan para remaja, dimana pada usia tersebut masa tumbuh kembang diri sendiri dan hubungan sosial dengan lingkungannya. Namun demikian pada kenyataannya kepedulian sosial dikalangan remaja jauh dari yang diharapkan, karena banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut. Hasil penelitian Gaol, W. D. L. (2021) menunjukkan bahwa kecakapan sosial remaja di desa Aeknauli 1 kecamatan Pollung masih tergolong rendah dengan persentase kurang dari 65,00 % dari tiap indikator kecakapan sosial. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor keluarga, faktor lingkungan, faktor kepribadian, faktor pergaulan, faktor penyesuaian diri.

Kecakapan sosial juga erat kainnya dengan komunikasi dalam keluarga, seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Hutagalung, N. (2014), berdasarkan analisa deskriptif dan korelasional variabel tersebut dapat disimpulkan bahwa antara variabel komunikasi dalam keluarga dengan keterampilan sosial remaja terdapat hubungan yang nyata. Oleh karena itu diperlukan wadah bagi para remaja untuk mengembangkan sikap dan kecakapan sosialnya, salah satunya melalui organisasi karang taruna yang ada pada setiap daerah.

Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di Indonesia yang dibentuk oleh masyarakat sebagai wadah generasi muda untuk mengembangkan diri, tumbuh, dan berkembang atas dasar kesadaran serta tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk generasi muda, yang berorientasi pada tercapainya kesejahteraan sosial bagi masyarakat (wikipedia.org). Keterlibatan dan partisipasi aktif para remaja melalui organisasi karang taruna juga terjadi pada desa Tegalrejo Salatiga.

Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi bersama dengan anggota dan pengurus karang taruna di desa Tegalrejo, didapatkan beberapa informasi bahwa anggota mereka berusia antara usia 13 tahun sampai 30 tahun. Walaupun sudah menikah pun masih bisa mengikuti karang taruna, bahkan ada anggota karang taruna yang yang berusia hampir 50 rahun tapi masih terlibat aktif dalam berbagai kegiatan karang taruna. Kegiatan yang karang taruna antara lain yaitu: kirab budaya dilakukan setiap tahun,  pertemuan atau rapat membahas kegiatan yang akan di adakan atau diprogramkan. Selain itu juga ada piknik bersama tetapi ini bukan agenda pasti dan rutin, keterlibatan dalam acara pernikahan, acara perkabungan, menjadi panitia kegiatan expo yang diselenggarakan kerjasama dengan kelurahan, dan kegiatan kesenian.

Berdasarkan gambaran tersebut, bagaimana bantuk kecakapan sosial anggota karang taruna di desa Tegalrejo Salatiga. Tujuan penulisan ini diharapkan dapat mendeskripsikan bentuk kecakapan sosial anggota karang taruna di desa Tegalrejo Salatiga. Selain itu diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta sebagai salah satu sumber inspirasi aplikasi kecakapan sosial dikalangan remaja yang tergabung dalam karang taruna.

Hasil dan Pembahasan

Melalui program kegiatan Bimbingan Konseling Peduli Masyarakat (BKPM) yang diselenggarakan oleh mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling FKIP UKSW Salatiga pada karang taruna di desa Tegalrejo Salatiga, didapatkan beberapa informasi berkaitan dengan kecakapan sosialnya. Berdasarkan hasil diskusi dengan para karang taruna bahwa keikutsertaan dalam karang taruna bukanlah hal yang wajib diikuti untuk semua pemuda desa, melainkan tergantung dari diri sendiri dan arahan dari orang tua masing-masing. 

Dalam karang taruna ada banyak kegiatan yang diikuti yang berkaitan dengan kecakapan sosial, antara lain yaitu: Saparan, yaitu tradisi memperingati hasil panen ada di setiap tahun. 

Nyadran, yaitu tradisi yang dilakukan sebelum lebaran yang membersihkan makam secara bersama-sama, keterlibatan dalam acara pernikahan dan kegiatan lainnya. Selain itu juga para remaja anggota karang taruna juga terlibat dalam kegiatan expo budaya, dan melestarikan budaya jawa berupa berlatih memainkan Gamelan (alat musik jawa), serta kegiatan gotong royong lainnya dengan menyesuaikan dan berkolaborasi dengan waktu serta agenda kaum bapak dilingkungan RT, RW dan kelurahan.

Kegiatan anggota karang taruna lainnya antara lain yaitu berkumpul dan  rapat rutin dan opsional untuk membahas agenda tertentu. Internal karang taruna sendiri juga mengagendakan kegiatan dan pengumpulan kas, termasuk usaha dana dan sponsorship untuk mendukung kegiatan karang taruna. Penyelenggaraan kegiatan yang melibatkan pihak eksternal atau kolaborasi dengan pihak lain, biasanya dibawa saat rapat karang taruna satu bulan sekali, jika semua setuju akan hal tersebut lalu dikoordinasikan dalam rapat bapak-bapak. Hal ini berkaitan dengan penggaran dan sumber dana, jika dari sisi anggaran mencukupi bisa dilanjutkan dan jika kurang maka bisa saja program atau rencana kegiatan diadaptasi dengan menyesuikan dengan suport dana pendukungnya.

Salah satu persoalan yang sering muncul selama berlangsungnya perubahan di dalam organisasi adalah adanya konflik antar anggota atau antar kelompok. Salah satu penyebab timbulnya konflik adalah adanya penolakan terhadap perubahan. Konflik tidak hanya harus diterima dan dikelola dengan baik, tetapi juga harus didorong, karena konflik merupakan kekuatan untuk mendatangkan perubahan dan kemajuan dalam lembaga atau organisasi karang taruna. Suatu organisasi yang menjalankan aktivitas secara baik yang didukung oleh  berbagai unsur bekerja secara terpadu satu dengan yang lainnya. 

Hal ini dimungkinkan terjadinya konflik, karena di dalam suatu organisasi terdapat berbagai perilaku orang yang berbeda-beda. Konflik yang terjadi pada suatu organisasi karena perilaku manusia sebagai sumber daya manusia akan berpengaruh pada efektivitas organisasi, karena itu, setiap konflik yang terjadi diharapkan dapat diselesaikan melalui manajemen konflik. Dalam berkehidupan di karang taruna adapun permasalahan yang kerap kali muncul seperti permasalahan komunikasi dengan masyarakat, perpecahan RT, permasalahan kas, kendala dalam proposal RT yang menyampaikan, ada anggota yang dikucilkan, dan lain sebagainya.

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh karang taruna tersebut, maka upaya penyelesainnya dapat dijelaskan bahwa ketika ada pendapat dari anggota lain jika ada anggota yang tidak setuju seharusnya langsung disampaikan sehingga tidak menimbulkan permasalahan berkelanjutan, demikian ketika berkumpul disuatu pertemuan diadakan sesi berbincang-bincang atau membahas seputar permasalahan yang sedang dihadapi. Setiap anggota yang datang harus di rangkul semua agar bisa lebih mengakrabkan satu dengan yang lain, serta sekaligus sebagai ajang untuk sharing, menyampaikan ide atau gagasan menawarkan solusi dari permasalahan yang ada.

Berkaitan dengan permasalahan kecakapan sosial, pada dasarnya anggota karang taruna sudah berhasil belajar meningkatkannya. Hal ini terbukti dengan partisipasi aktif dan keterlibatan dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan. Selain itu juga adanya program membina hubungan internal dikalangan anggota karang taruna. Melalui pengalaman belajar dalam berbagai kegiatan tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan kecakapan sosialnya. Hal ini juga terbukti dalam penelitian yang dilakukan oleh Solihah, A. (2021), yang menunjukkan bahwa Karang Taruna Sukajadi telah melaksanakan berbagai peran sebagai agen perubahan dalam pengembangan masyarakat, dengan melaksanakan kegiatan di bidang sosial, seperti: bantuan pendidikan anak yatim, bantuan kebutuhan pokok bagi orang miskin, dan perbaikan rumah bagi keluarga miskin, pencegahan penyalahgunaan narkoba dan pembinaan preman jalanan, pelestarian budaya melalui peletarian kesenian lokal. Kemudian di bidang ekonomi, bekerja sama dengan sebuah cafe untuk pemasaran kopi bakar. Meskipun demikian, berbagai peran tersebut masih perlu dioptimalkan melalui peningkatan kapasitas anggota Karang Taruna. Berbagai bentuk kegiatan ini menunjukkan wujud nyata kecakapan sosial dikalangan remaja, khususnya anggota karang taruna.

Penutup

Berdasarkan hasil deskripsi dan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kecakapan sosial para remaja karang taruna di desa Tegalrejo sudah baik, hal ini ditunjukkan dengan keterlibatan dalam berbagai jenis dan bentuk kegiatan kemasyarakatan, baik internal maupun berkolaborasi dengan berbagai pihak pendukung. Selain itu karang taruna mempunyi strategi dan upaya dalam penyelesaian permasalahan yang ada, termasuk terkait dengan kecakapan sosialnya. Melalui pengalaman belajar dalam berorganisasi, setiap anggota karang taruna akan meningkatkan kemampuan dan keterampilannya, khususnya berkaitan dengan sikap kecakapan sosial. Namun demikian organisasi karang taruna dalam program dan pelaksanaanya membutuhkan suport dari pihak-pihak terkait, khususnya perangkat desa setempat. Berdasarkan hasil maka saran atau rekomendasi yang ditawarkan yaitu para remaja dapat bergabung dengan organisasi karang taruna sebagai wahana untuk belajar beroganisasi dan meningkatkan kecakapan sosialnya. Bagi pihak-pihak terkait dapat mendukung secara maksimal program dan kegiatan karang taruna, khsususnya dalam hal pendanaan sehingga para remaja dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam mengimplementasikan kecakapan sosial dilingkungannya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun