Penulis:
1.Agustina Bidadari Maharani Putri; 2. Diva Setya Wulandari; 3. Gusti Ayu Putu Rinata Salsa Bila Kusuma; 4. Simon Yulio Immanuel Marpaung; 5. Sapto Irawan
1,2,3,4,5 Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP UKSW Salatiga
Abstrak
Tujuan penulisan ini yaitu untuk mendeskripsikan tentang kecakapan sosial dikalangan remaja karang taruna. Permasalahan yang dihadapi yaitu adanya kesenjangan antara harapan dengan kenyataan terkait dengan tingkat kecakapan sosial dikalangan remaja. Subyek penelitian ini yaitu para remaja anggota karang taruna di desa Tegalrejo Salatiga. Pengumpulan informasi melalui teknik wawancara mendalam yang dilakukan dengan remaja karang taruna. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif. Hasil pembahasan disimpulkan bahwa kecakapan sosial para remaja karang taruna di desa Tegalrejo sudah baik, hal ini ditunjukkan dengan keterlibatan dalam berbagai jenis dan bentuk kegiatan kemasyarakatan, baik internal maupun berkolaborasi dengan berbagai pihak pendukung
Kata kunci: Kecakapan Sosial; Karang Truna
Pendahuluan
Setiap orang idealnya memiliki kecakapan sosial yang baik, karena pada dasarnya manusia adalah mahkluk sosial. Termasuk kecakapan sosial dikalangan para remaja, dimana pada usia tersebut masa tumbuh kembang diri sendiri dan hubungan sosial dengan lingkungannya. Namun demikian pada kenyataannya kepedulian sosial dikalangan remaja jauh dari yang diharapkan, karena banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut. Hasil penelitian Gaol, W. D. L. (2021) menunjukkan bahwa kecakapan sosial remaja di desa Aeknauli 1 kecamatan Pollung masih tergolong rendah dengan persentase kurang dari 65,00 % dari tiap indikator kecakapan sosial. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor keluarga, faktor lingkungan, faktor kepribadian, faktor pergaulan, faktor penyesuaian diri.
Kecakapan sosial juga erat kainnya dengan komunikasi dalam keluarga, seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Hutagalung, N. (2014), berdasarkan analisa deskriptif dan korelasional variabel tersebut dapat disimpulkan bahwa antara variabel komunikasi dalam keluarga dengan keterampilan sosial remaja terdapat hubungan yang nyata. Oleh karena itu diperlukan wadah bagi para remaja untuk mengembangkan sikap dan kecakapan sosialnya, salah satunya melalui organisasi karang taruna yang ada pada setiap daerah.
Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di Indonesia yang dibentuk oleh masyarakat sebagai wadah generasi muda untuk mengembangkan diri, tumbuh, dan berkembang atas dasar kesadaran serta tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk generasi muda, yang berorientasi pada tercapainya kesejahteraan sosial bagi masyarakat (wikipedia.org). Keterlibatan dan partisipasi aktif para remaja melalui organisasi karang taruna juga terjadi pada desa Tegalrejo Salatiga.
Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi bersama dengan anggota dan pengurus karang taruna di desa Tegalrejo, didapatkan beberapa informasi bahwa anggota mereka berusia antara usia 13 tahun sampai 30 tahun. Walaupun sudah menikah pun masih bisa mengikuti karang taruna, bahkan ada anggota karang taruna yang yang berusia hampir 50 rahun tapi masih terlibat aktif dalam berbagai kegiatan karang taruna. Kegiatan yang karang taruna antara lain yaitu: kirab budaya dilakukan setiap tahun, Â pertemuan atau rapat membahas kegiatan yang akan di adakan atau diprogramkan. Selain itu juga ada piknik bersama tetapi ini bukan agenda pasti dan rutin, keterlibatan dalam acara pernikahan, acara perkabungan, menjadi panitia kegiatan expo yang diselenggarakan kerjasama dengan kelurahan, dan kegiatan kesenian.