Peternakan sapi memiliki beberapa potensi, di antaranya:
- Menghasilkan daging dan susu yang memiliki nilai ekonomis tinggi
- Sapi dapat digunakan sebagai sumber tenaga kerja
- Sapi dapat menghasilkan pupuk organik
- Sapi dapat menghasilkan biogas
Peternakan sapi dapat dilakukan dengan berbagai sistem, yaitu:
- Peternakan ekstensif: Sapi dibiarkan berkeliaran di lahan penggembalaan
- Peternakan intensif: Sapi dipelihara dalam kandang dan semua kebutuhannya disediakan oleh manusia
- Peternakan semi-intensif: Sistem pemeliharaan yang menggabungkan sistem ekstensif dan intensif
Peternakan sapi konvensional biasanya memanfaatkan lahan alami sebagai tempat pemeliharaan sapi, sedangkan peternakan sapi modern menggunakan kandang atau ladang
4. Peternakan bibit ikan adalah kegiatan membudidayakan ikan dalam lingkungan yang terkontrol dan terencana untuk menghasilkan bibit ikan. Bibit ikan atau benih ikan adalah ikan yang belum dewasa, dengan ukuran, bentuk, dan umur tertentu. Bibit ikan dapat berupa telur, larva, atau biakan murni alga. Bibit ikan digunakan sebagai bahan organik dalam kegiatan pembudidayaan ikan.
Berikut ciri-ciri bibit ikan yang baik:Â
- Berasal dari induk yang berkualitas baik
- Organ tubuh ikan lengkap dan tidak cacat
- Tidak ada luka di bagian badan ikan
- Ukuran bibit ikan seragam
- Aktif berenang
- Gerakan bibit ikan lincah dan gesit
- Terbebas dari serangan penyakit
- Respon cepat terhadap pakan
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam peternakan bibit ikan:
- Pakan
Ikan diberikan pakan yang seimbang untuk memastikan pertumbuhan dan kesehatan yang optimal.
- Pengawasan
Ikan diawasi secara intensif untuk memastikan pertumbuhan dan kesehatan yang optimal.
- Metode budidaya
Metode budidaya ikan yang paling banyak digunakan adalah dengan menggunakan kolam ikan, tangki akuaponik, dan kandang.
- Tujuan
Peternakan ikan dilakukan untuk menghasilkan bahan pangan, ikan hias, dan rekreasi (pemancingan).