Nama : Diva Putri Prathama
Nim   : 2410416320032
Kelas : C
Dosen : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si.
Prodi : GEOGRAFI
Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas : Lambung Mangkurat
Pendahuluan :
Lahan basah terjadi dimana air bertemu dengan tanah. Contoh dari lahan basah antara lain bakau, lahan gambut, rawa-rawa, sungai, danau, delta, daerah dataran banjir, sawah, dan terumbu karang. Lahan basah ada di setiap negara dan di setiap zona iklim, dari daerah kutub sampai daerah tropis, dan dari dataran tinggi sampai daerah kering.
Lahan basah merupakan salah satu wilayah terbesar di permukaan bumi. Lahan basah atau wetland adalah wilayah-wilayah di mana tanahnya jenuh dengan air, baik bersifat permanen (menetap) atau musiman. Wilayah-wilayah itu sebagian atau seluruhnya kadang-kadang tergenangi oleh lapisan air yang dangkal. Digolongkan ke dalam lahan basah ini, di antaranya adalah rawa-rawa (termasuk rawa bakau), payau, dan gambut. Air yang menggenangi lahan basah dapat tergolong ke dalam air tawar, payau, atau asin.
Berbeda dengan perairan, lahan basah umumnya bercirikan tinggi muka air yang dangkal, dekat dengan permukaan tanah, dan memiliki jenis tumbuhan yang khas. Berdasarkan sifat dan ciri-cirinya tersebut, lahan basah kerap disebut juga sebagai wilayah peralihan antara daratan dan perairan. Baik sebagai bioma ataupun ekosistem, lahan basah memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Lahan basah memiliki jenis tumbuhan dan satwa yang lebih banyak dibandingkan dengan wilayah lain di muka bumi. Maka dari itu, lahan basah mempunyai peran dan fungsi yang penting secara ekologi, ekonomi, maupun budaya.
Lahan basah berfungsi sebagai sumber dan pemurni air, pelinding pantai dan penyimpan karbon terbesar di planet ini. Lahan basah juga sangat penting untuk pertanian dan perikanan.
Macam jenis lahan basah dibedakan menjadi dua yaitu lahan basah alami dan buatan. Lahan basah alami meliputi rawa-rawa air tawar, hutan bakau (mangrove), rawa gambut, hutan gambut, paya-paya, dan riparian (tepian sungai). Sedangkan lahan basah buatan meliputi waduk, sawah, saluran irigasi, dan kolam. Saat ini, lahan gambut dan mangrove, menjadi dua jenis lahan basah yang mengalami kerusakan serius di berbagai wilayah Indonesia. Hutan rawa gambut di Sumatra dan Kalimantan, banyak dikonversi menjadi perkebunan dan lahan pertanian. Pun ribuan hektar hutan mangrove, telah ditebangi dan dikonversi untuk kegiatan budidaya perairan.
Definisi lahan basah secara lengkap berdasarkan konvensi Ramsar adalah mencakup wilayah payau, rawa, gambut, atau perairan, baik alami maupun buatan, permanen maupun sementara, dengan air yang mengalir atau menggenang, tawar, payau, atau asin; termasuk wilayah dengan air laut yang kedalamannya pada saat pasang rendah tidak melebihi enam meter. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat dikatakan bahwa sebagian besar wilayah Provinsi Kalimantan Selatan merupakan bagian dari lahan basah. Lahan basah merupakan wilayah yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi dibanding ekosistem lainnya. Lahan basah memberikan berbagai manfaat bagi manusia baik secara ekonomi, ekologi, maupun budaya.
Tak terkecuali untuk wilayah Banjarmasin Selatan, oleh karena itu, disini saya melakukan wawancara terhadap warga lokal disekitar wilayah Banjarmasin Selatan, dengan tujuan ingin mengetahui bagaimana pemanfaatan lahan basah di daerah tersebut.Â
Berikut beberapa pemanfaatan lahan basah oleh masyarakat sekitar di daerah banjarmasin selatan :
1. Budidaya Padi Sebagai Tanaman Pangan (Kelurahan Kelayan Selatan)
Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan yang sangat penting di dunia setelah gandum dan jagung. Padi merupakan tanaman pangan yang sangat penting karena beras masih digunakan sebagai makanan pokok bagi sebagian besar penduduk dunia terutama Asia sampai sekarang.
Lahan Basah sangat bermanfaat untuk budidaya padi, karena padi membutuhkan wilayah yang kondisi tanahnya digenangi air. Sistem sawah yang dirancang dengan baik dapat memanfaatkan lahan basah secara maksimal.
Beberapa permasalahan yang mungkin dihadapi dalam pemanfaatan dan pengembangan padi di lahan basah, antara lain:
- pH tanah yang masam
- Adanya pirit
- Pelandaian produktivitas padi
- Perubahan karakter ekologis
- Keanekaragaman hayati yang terdampak parah
- Luas lahan produktif yang semakin berkurang
Beberapa faktor yang menyebabkan permasalahan tersebut, antara lain: Iklim, Topografi, Degradasi kesuburan tanah, Alih fungsi lahan menjadi perumahan atau industri.
Untuk meningkatkan hasil pertanian, Anda bisa melakukan beberapa hal, seperti: Menggunakan benih berkualitas, Pemupukan dan pengelolaan tanah, Perlindungan hama dan penyakit, Penggunaan teknologi pertanian, Diversifikasi pertanian.
Lahan basah memiliki banyak manfaat, di antaranya: Sumber produk alami, Habitat bagi flora dan fauna, Sumber makanan, Produksi energi.
Kendalanya pada saat saya melakukan survei lapangan dan ingin mewawancarai petani tersebut, petaninya sedang tidak ada diladang.
2. Hortikultural Sayur (Kelurahan Pekauman)
Lahan basah dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman hortikultura, seperti sayur-sayuran. Lahan basah yang jenuh dengan air, baik secara permanen maupun musiman, dapat dikelola menjadi area pertanian.
Pemanfaatan lahan basah untuk budidaya sayur-sayuran dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa strategi agar tanaman sayur-sayurannya dapat tumbuh secara maksimal, salah satunya dengan cara memilih sayur-sayuran yang bisa beradaptasi dengan kondisi tanahnya lembab maupun basah.
Beberapa permasalahan yang mungkin dihadapi dalam pemanfaatan dan pengembangan hortikultura di lahan basah antara lain :
- Reaksi tanah yang masam (pH rendah)
- Adanya pirit
- Pelandaian produktivitas
- Iklim
- Topografi
- Degradasi kesuburan tanah
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman hortikultura di lahan rawa, antara lain:
- Penataan dan penyiapan lahan
- Pengelolaan air
- Jenis dan komoditas yang adaptif
- Ameliorasi
- Pemupukan
- Pemeliharaan
- Pasca panen
Hortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang potensial untuk dikembangkan. Beberapa alasannya, antara lain:
- Memiliki nilai ekonomi yang tinggi di pasar.
- Meningkatkan apresiasi untuk komoditas makanan dan obat-obatan.
- Meningkatkan kesejahteraan petani, ekonomi daerah, ekonomi nasional, serta meningkatkan devisa negara melalui ekspor.
3. Hortikultural Buah-buahan (Kelurahan Mantuil)
Lahan basah dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman hortikultura, seperti buah-buahan. Lahan basah yang jenuh dengan air, baik secara permanen maupun musiman, dapat dikelola menjadi area perkebunan.
Pemanfaatan lahan basah untuk budidaya buah-buahan dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa strategi agar tanaman buah-buahannya dapat tumbuh secara maksimal, salah satunya dengan cara memilih buah-buahan yang bisa beradaptasi dengan kondisi tanahnya lembab maupun basah.
Potensi permasalahan pemanfaatan dan pengembangan hortikultura buah di lahan basah, antara lain:
- Penurunan produktivitas
Lahan rawa yang merupakan jenis lahan basah, mudah rusak dan rentan mengalami penurunan produktivitas. - Hilangnya nutrisi tanah
Kesalahan dalam pengelolaan lahan, seperti reklamasi, pembukaan, dan budidaya yang kurang tepat dapat menyebabkan hilangnya nutrisi tanah secara permanen. - Perubahan karakter ekologis
Pertanian intensif pada lahan basah dapat mengubah karakter ekologisnya. - Keanekaragaman hayati terdampak
Pertanian intensif pada lahan basah dapat menyebabkan keanekaragaman hayati terdampak parah.
Kendalanya pada saat saya melakukan survei lapangan dan ingin mewawancarai pemilik pohon kelapa dan pohon pisang tersebut, ternyata kata warga sekitar itu lahan kosong dan warga tidak tau siapa yang menanam pohon tersebut.
4. Peternakan ( Kelurahan Pekauman dan Mantuil)
Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan pemeliharaan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Hewan yang banyak diternakkan di antaranya sapi, ayam dan kambing.
Beberapa permasalahan yang dapat terjadi dalam pemanfaatan dan pengembangan ternak di lahan basah, di antaranya: Perubahan karakter ekologis, Keanekaragaman hayati terdampak parah, Reaksi tanah yang masam, Adanya pirit, Pelandaian produktivitas.
Lahan basah memiliki potensi yang besar untuk dimanfaatkan sebagai lahan peternakan di Kelurahan Pekauman dan Mantuil. Beberapa jenis ternak yang cocok dikembangkan di lahan basah antara lain:
1. Peternakan ayam adalah kegiatan membudidayakan dan mengembangbiakkan ayam untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.
Peternakan ayam merupakan salah satu kegiatan bisnis yang bertujuan untuk mendapatkan daging dan telur ayam sebagai bahan baku industri dan sumber pangan. Peternakan ayam juga merupakan salah satu jenis peternakan unggas, yang juga mencakup kegiatan membudidayakan kalkun, bebek, dan angsa.
Peternakan ayam memiliki peranan penting dalam pembangunan, di antaranya:
- Menyediakan pangan, terutama untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat
- Sumber pendapatan dan kesempatan kerja
Saat ayam mencapai umur panen, maka dikumpulkan dan diolah menjadi produk olahan ayam seperti daging ayam, telur, dan hasil olahan lainnya.
2. Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia kecil yang memiliki manfaat yang sangat tinggi bagi manusia, selain sebagai penghasil daging, kambing juga memiliki manfaat lain yaitu sebagai penghasil kulit, susu dan tinja sebagai bahan pupuk organik yang berkualitas tinggi. Ternak kambing juga memiliki keunggulan tersendiri yaitu dalam hal pemeliharaannya yang cukup sederhana dibandingkan dengan beberapa jenis ternak lainnya. Dan tidak membutuhkan modal yang banyak.
Berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang peternakan kambing:
- Kambing merupakan ternak ruminansia kecil yang memiliki perut empat bagian.
- Kambing betina memiliki dua puting payudara, berbeda dengan sapi yang memiliki empat puting payudara.
- Kambing memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan dan pakan yang terbatas.
- Peternakan kambing tidak membutuhkan lahan yang luas dan tenaga kerja yang banyak.
- Kambing banyak dipelihara oleh penduduk pedesaan karena mudah dipelihara.
- Di Indonesia, peternakan kambing biasanya mencari keuntungan menjelang Lebaran Idul Adha karena banyak dicari.
- Susu kambing etawa terasa enak dan banyak dicari
kambing dapat menghasilkan 6 – 9 anak setiap dua tahun. Reproduksi kambing juga dipengaruhi oleh tingkat kecukupan gizi yang ada. Daging kambing memiliki kandugan lemak total, kolestrol, lemak jenuh yang lebih rendah jika dibandingkan dengan daging lain pada umumnya
Ternak kambing mempunyai peranan pada tiga aspek utama yaitu aspek biologis, ekonomi dan sosial budaya masyarakat yang memungkinkan pengembangan ternak kambing. Sehingga keberadaan kambing tidak saja dapat menciptakan lapangan pekerjaan maupun lapangan usaha, namun juga memberikan penghasilan dan pendapatan.
3. Peternakan sapi adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan sapi untuk menghasilkan produk dan jasa. Peternakan sapi adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan sapi sebagai hewan ternak. Sapi dipelihara untuk dimanfaatkan daging dan susu sebagai pangan manusia. Selain itu, hasil sampingan dari peternakan sapi seperti kulit, jeroan, tanduk, dan kotoran juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Ternak sapi menghasilkan sekitar 50 % kebutuhan daging di dunia, 95 % kebutuhan susu, dan kulitnya menghasilkan sekitar 85 % kebutuhan kulit untuk sepatu.
Peternakan sapi memiliki beberapa potensi, di antaranya:
- Menghasilkan daging dan susu yang memiliki nilai ekonomis tinggi
- Sapi dapat digunakan sebagai sumber tenaga kerja
- Sapi dapat menghasilkan pupuk organik
- Sapi dapat menghasilkan biogas
Peternakan sapi dapat dilakukan dengan berbagai sistem, yaitu:
- Peternakan ekstensif: Sapi dibiarkan berkeliaran di lahan penggembalaan
- Peternakan intensif: Sapi dipelihara dalam kandang dan semua kebutuhannya disediakan oleh manusia
- Peternakan semi-intensif: Sistem pemeliharaan yang menggabungkan sistem ekstensif dan intensif
Peternakan sapi konvensional biasanya memanfaatkan lahan alami sebagai tempat pemeliharaan sapi, sedangkan peternakan sapi modern menggunakan kandang atau ladang
4. Peternakan bibit ikan adalah kegiatan membudidayakan ikan dalam lingkungan yang terkontrol dan terencana untuk menghasilkan bibit ikan. Bibit ikan atau benih ikan adalah ikan yang belum dewasa, dengan ukuran, bentuk, dan umur tertentu. Bibit ikan dapat berupa telur, larva, atau biakan murni alga. Bibit ikan digunakan sebagai bahan organik dalam kegiatan pembudidayaan ikan.
Berikut ciri-ciri bibit ikan yang baik:Â
- Berasal dari induk yang berkualitas baik
- Organ tubuh ikan lengkap dan tidak cacat
- Tidak ada luka di bagian badan ikan
- Ukuran bibit ikan seragam
- Aktif berenang
- Gerakan bibit ikan lincah dan gesit
- Terbebas dari serangan penyakit
- Respon cepat terhadap pakan
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam peternakan bibit ikan:
- Pakan
Ikan diberikan pakan yang seimbang untuk memastikan pertumbuhan dan kesehatan yang optimal.
- Pengawasan
Ikan diawasi secara intensif untuk memastikan pertumbuhan dan kesehatan yang optimal.
- Metode budidaya
Metode budidaya ikan yang paling banyak digunakan adalah dengan menggunakan kolam ikan, tangki akuaponik, dan kandang.
- Tujuan
Peternakan ikan dilakukan untuk menghasilkan bahan pangan, ikan hias, dan rekreasi (pemancingan).
Benih ikan adalah ikan yang belum dewasa, termasuk telur, larva, dan biakan murni algae. Pembenihan ikan merupakan salah satu kegiatan dalam budidaya ikan yang dilakukan dengan mengawinkan indukan untuk mendapatkan anakan yang siap dipasarkan.
Kendalanya pada saat saya survei lapangan dan mewawancarai, karena peternakan bibit ikan ini punya pemerintah jadi harus punya izin dari yang berwewenang dan pada saat mau mewawancarai pembibit ikan tersebut pembibitnya sedang tidak ada ditempat karena saya datangnya pada saat hari libur.
5. Tempat Pendaratan Ikan (Kelurahan Pekauman )
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) merupakan tempat bertambat dan labuh perahu/kapal perikanan, tempat pendaratan hasil perikanan dan melelangkannya yang meliputi areal perairan dan daratan, dalam rangka memberikan pelayanan umum serta jasa, untuk memperlancar kegiatan usaha perikanan baik penangkapan ikan.
Nelayan berperan sebagai penangkap ikan dan komoditas laut lainnya, yang kemudian disuplai ke pasar domestik maupun internasional. Mereka juga berperan sebagai pelaku ekonomi lokal, terutama di kampung-kampung nelayan dan desa-desa pesisir, di mana nelayan sering menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat setempat.
Melalui kegiatan melaut nelayan dapat memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Masyarakat nelayan merupakan unsur sosial yang sangat penting dalam struktur masyarakat pesisir.
6. Perkebunan (Jalan Tembus Mantuil)
Perkebunan adalah kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu di tanah atau media tumbuh lainnya, untuk menghasilkan barang dan jasa. Perkebunan juga mencakup pengolahan dan pemasaran hasil tanaman tersebut.
Perkebunan memiliki peran penting dalam pembangunan nasional, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, penerimaan devisa negara, dan penyediaan lapangan kerja.
Permasalahan pemanfaatan dan pengembangan perkebunan lahan basah, di antaranya:
- Reaksi tanah yang masam (pH rendah)
- Adanya pirit
- Pelandaian produktivitas dalam produksi padi
- Kerugian keanekaragaman hayati yang tidak dapat dipulihkan
- Perubahan fungsi ekosistem yang berharga (penyimpanan karbon) menjadi bahaya lingkungan (pelepasan karbon cepat)
Perkebunan pisang adalah fasilitas pertanian komersial yang menanam pisang di daerah beriklim tropis. Pisang merupakan salah satu tanaman buah terpenting di dunia yang memiliki banyak manfaat, di antaranya:
- Sebagai bahan makanan, pisang terkenal karena rasanya yang enak dan kandungan gizi yang baik.
- Sebagai sumber penghasilan, kebun pisang dapat menyediakan buah pisang dan produk turunannya seperti keripik pisang, sale pisang, dan olahan pisang lainnya.
- Bermanfaat bagi lingkungan.
Pisang merupakan tanaman terna yang dapat dibudidayakan di iklim tropis maupun sub tropis. Pisang memiliki batang yang kuat dan daun-daun yang besar memanjang berwarna hijau tua.
Kendalanya pada saat saya melakukan survei lapangan dan ingin mewawancarai pemilik kebun pisang ini ternyata pemelik kebun pisang ini sudah tidak ada lagi (meninggal dunia) makanya dari itu kebun pisangnya menjadi terbengkalai dan banyak tumbuhan liar diperkebunannya.
Kesimpulan :Â
Mengidentifikasi 10 responden objek lapangan yang dilakukan secara langsung di Kecamatan Banjar Selatan dapat menunjukkan bahwa lahan basah di daerah ini sangat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat setempat untuk berbagai kegiatan ekonomi, ada beberapa pemanfaatan lahan basah di daerah banjar selatan yaitu seperti tanaman pangan, hortikultura buah, hortikultural sayur, peternakan, tempat pendaratan ikan, perkebunan. Keberhasilan pengelolaan lahan basah ini sangat bergantung pada pengetahuan lokal, kerjasama antar petani, warga sekitar, serta dukungan dari pemerintah dan Lembaga-lembaga yang terkait. Dengan potensi yang ada, Kecamatan Banjar Selatan memiliki peluang besar untuk menjadi contoh keberhasilan pengelolaan pemanfaatan lahan basah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI