5. Sedulur Papat Limo Pancer Enam Metafora Jiwa : Neng, Ning, Nung, Nang, Gung
Sedulur Papat Limo Pancer Enam yaitu Nang, Neng, Ning, Nung dan Gung merupakan sebuah bunyian yang berasal dari alat musik tradisional gamelan. Yang merupakan alat musik terpenting dalam masyarakat jawa untuk memulai sebuah ritual atau pertunjukan. Dalam metafora jiwa nang, neng, ning, nung, gung menyatakan bahwa manusia terdapat dalam siklus dan dapat melakukan reinkarnasi.
Sedulur papat limo pancer dalam tubuh, jiwa dan simbol merupakan tatanan pencampuran antara Buwono Agung dan Buwono Alit dan Nang, Neng, Ning, Nung, Gung di dalamnya terdapat pengertian dari setiap bagiannya diantaranya adalah :
a. Nang (Timur) Merupakan pengertian dari kesenangan yang terjadi dari lahir maupun batin
b. Neng (Selatan) Memiliki arti ketenangan dan diam atau biasa disebut dengan berserah diri dengan apa yang terjadi
c. Ning (Barat) Memiliki arti wening atau biasa kita sebut dengan hening. Yang mana setiap orang sedang berusaha menjernihkan pikirannya agar menjadi suci
d. Nung (Utara) Memiliki arti Ketenangan jiwa di dalam dirinya, Jika seseorang telah melakaanakan nang, neng, ning maka orang tersebut akan merasakan ketenangan dalam dirinya sendiri
e. Gung merupakan poros atau pusat dari semua yang telah ada. Gung sendiri memiliki arti agung dan mulia.
Dalam Sedulur Papat Limo pancer juga menjeleskan tentang adanya weton. Apa itu weton ?
Weton merupakan penanggalan hari lahir sesorang yang biasanya dilihat dan bersumber dari kalender jawa. Weton sendiri biasanya digunakan sebagi ramalan untuk menentukan suatu hal seperti menghitung hari yang baik untuk mengadakan sebuah acara, menghitung kecocokan antar pasangan, dan rezeki.
Kenapa weton-weton tersebut dianggap sakral dan dijaga oleh sedulur papat limo pancer ?